Iblis Tanah Suci: Puisi Daris Kandadestra

569

Dalam debu berselimut misteri, tercipta kisah tentang Iblis Tanah Suci. Di bawah langit gurun panas menggigit, Iblis itu menari dalam gemerlap pasir, menantang langit.

Di antara reruntuhan zaman, Iblis Tanah Suci mengintip dari bayang-bayang. Wajahnya dipahat oleh angin tentang pembangkangannya yang tak pernah usai pada kehendak langit.

Dalam lekuk ada cahaya kegelapan yang menyelinap ke dalam jiwa. Iblis Tanah Suci, penggoda manusia dengan godaan sehalus sutra. tersenyum licik penuh tipu daya.

Jejak-jejaknya terpahat di tanah yang dihormati sebagai suci, di tempat-tempat yang seharusnya damai. Namun, Iblis Tanah Suci tak pernah takut mencampuri tinta takdir, menuliskan kisah gelap dalam buku nasib manusia.

Bertapa di gurun tak berujung, Iblis Tanah Suci merayakan kekuasaannya. menghisap energi dari setiap maksiat, membangun benteng kegelapan di antara riak-riak waktu. Langit melihat dengan diam, tanah suci jadi saksi serunai kegelapan yang terus berlangsung. Sementara langit menyaksikan dengan kesedihan dan tanah suci memeluk beban yang tak terlihat.

Tapi, apakah benar Iblis Tanah Suci hanya kegelapan semata? Ataukah dalam dirinya tersembunyi keinginan untuk menemukan cahaya yang hilang? Hanya angin gurun yang tahu, dan hanya waktu yang dapat membongkar tabir misteri Iblis Tanah Suci.

Tuah Madani, 29 Ramadhan 1445 Hijriyah/ 8 April 2024 Miladiyah

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan