Insomnia: Puisi Die Aisandi

193

Peraduan mati tempat berbaring bersama bait-bait kesepian dan gelas-gelas emas untuk mereguk segala teruk yang terbungkus penerimaan

Puan yang menawan, lengang yang tersipu tidak membuatmu senang, sedang meja kopi di bawah lampu temaram, buku-buku pujangga, dan musik-musik indie yang liar membuatmu mabuk kepayang

Asap rokok dari kepulan mulut manusia lain, membuat paru-parumu direndam rasa bebas, terbatuk-batuk dalam lamunan yang hening melengkingkan hasrat dan gairah

Tulisan Terkait
Berita Lainnya

Dan sejak rembulan tak lagi bercinta dengan rasa kantuk, matahari mendekapnya lembut hingga terlelap di pangkuan hari yang bukan hari

Bekasi, 16 Mei 2024

Denok Ayu Uni Aisandi. Lahir di Surabaya. Menulis puisi sejak 2003. Hobinya travelling, bernyanyi, dan menonton film. Menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor, S1 Fakultas Pertanian, angkatan 47. Bergabung di Asqa Imagination School (AIS) #45 IG: @denokaisandi

 

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan