Kelapa di Oman: Catatan Shafwan H. Umry

86

Loading

Kelapa atau kelambir nama lain nyiur kelapa sangat akrab dengan negeri kita di Indonesia.
Bahkan dulu di masa radio RRI berkumandang di udara nusantara ada lagu bersyair,” Melambai-lambai, nyiur di pantai, bernisik-bisik, Indonesia.”
Kini di Oman jarang ditemui nyiur kecuali di Plaza Lulu di Al Buraimi Sultan Oman. Satu buah kelapa yang sudah berkupas kulit Rp 12.000.
Di sebuah kedai kuliner dijual air kelapa muda dan harganya bisa Rp 20.000.=
Penduduk Oman rata-rata tidur mulai pukul 11.45. malam hari.
Mereka duduk di taman-taman rumput jalan menikmati udara yang lebih sejuk. Sebab siang hari cuaca rata-rata 45 – 47 derajat. Panas memanggang kota dan jalan raya yang dikelilingi gurun pasir dan bukit pasir. Terkadang bila angin kencang bertiup ikut bersebaran badai pasir dan menggelapkan kota tapi tidak lama. Paling dua menit setelah itu terang kembali.
Gambar yang dipajang ini kelapa yang sudah uzur selama sepekan karena tak ada yang membeli. Satu hal yang unik umumnya mereka pesan minum teh tarik yang bernama teh tarak dan roti dari mobil tanpa keluar ke kafe. Kursi terbatas disediakan kecuali makan siang ada disediakan di restoran.

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan