Senja Berpuisi Hatiku Seperti Jadi Besi | Puisi : Pulo Lasman Simanjuntak

93

SENJA BERPUISI HATIKU SEPERTI JADI BESI

                      
berabad-abab ribuan puisi sudah kukirim lewat berita pandemi
menebar tujuh antologi
ke dalam cawan sakit hati

usai basuh kaki
menelan roti tubuh perjamuan
mengunyah anggur kematian
dan membayangkan berulangkali para pensyair
bersiap terbang tinggi
mendaki bukit-bukit yang bakal mengalirkan mata air kehidupan 
berbudaya kesakitan
jiwa keabadian

“sejenak aku harus jadi baal peor, menabrak matahari perhentian suci meskipun tak sempat baca puisi,” kataku sambil merayap-rayap di gedung kesenian rakyat

inilah keterasingan diri
inilah cuaca lupa diri
lantaran ingin bertemu 
bintang kartika dan bintang belantika

Tulisan Terkait

Rempang: Husnu Abadi


sementara di panggung pentas sederhana 
ada kucatat ; 
tarian meratap bersama lukisan-lukisan gelap
ditebar bau kemenyan dan asap pekat
emusik punk rock ayunkan sabit memabukkan

penyair pun masih rajin
menabuh tembang-tembang senjahari
berbaris-baris menuju selasar kehangatan batin


Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 17 September 2022

Pulo Lasman Simanjuntak, karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal, dan kini sedang persiapan untuk penerbitan buku antologi puisi tunggal ke-8 berjudul BILA SUNYIKU IKUT TERLUKA. Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP), anggota Dapur Sastra Jakarta (DSJ) dan bekerja sebagai wartawan.

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan