Ekokritik dalam Karya Sastra

137

Ragam karya sastra memungkinkan untuk dikaji dengan berbagai sudut pandang keilmuan. Kehadiran karya-karya sastra bertema lingkungan (sastra hijau) dapat dilakukan analisis hasil karyanya melalui ekokritik. Karya sastra di Riau banyak menampilkan hutan dan sungai sebagai setting cerita dalam berbagai bentuk berupa puisi, cerpen, dan novel. Keadaan ini menuntut kita terutama penulis kritik atau apresiasi sastra untuk memahami tentang analisis yang terkait lingkungan yaitu ekokritik.
Ekokritik adalah pendekatan kritis dalam mempelajari karya sastra yang berfokus pada hubungan antara sastra dan lingkungan alam. Konsep ini menggabungkan elemen-elemen ekologi dengan analisis sastra untuk memahami bagaimana karya sastra mencerminkan dan berinteraksi dengan isu-isu lingkungan.
Ekokritik mengakui bahwa sastra memiliki kemampuan untuk merefleksikan kompleksitas hubungan manusia dengan alam, serta dampak manusia terhadap lingkungan. Pendekatan ini mempertimbangkan bagaimana karya sastra dapat membantu kita memahami isu-isu lingkungan, membangkitkan kesadaran, mengkritik eksploitasi lingkungan, atau bahkan menyediakan alternatif pemikiran tentang bagaimana kita berhubungan dengan alam.
Dalam menganalisis karya sastra dengan perspektif ekokritik, beberapa aspek yang diperhatikan antara lain:

Berita Lainnya

Asa: Puisi M. Iqbal Al-Raziq

  1. Representasi alam: Bagaimana alam digambarkan dalam karya sastra? Apakah alam dianggap sebagai objek yang dapat dimanfaatkan atau sebagai entitas yang hidup?
  2. Hubungan manusia dan alam: Bagaimana hubungan antara manusia dan alam digambarkan? Apakah ada kesadaran akan ketergantungan manusia pada alam atau terdapat tindakan eksploitasi dan pemusnahan terhadap alam?
  3. Perubahan lingkungan: Bagaimana perubahan lingkungan tercermin dalam karya sastra? Apakah ada perhatian terhadap dampak perubahan iklim, bencana alam, atau masalah ekologis lainnya?
  4. Etika lingkungan: Bagaimana karya sastra mempertanyakan atau menggugah pemikiran tentang tanggung jawab manusia terhadap alam? Apakah ada pemaparan atau penolakan terhadap praktik eksploitasi alam?
  5. Pemulihan alam: Apakah karya sastra menawarkan pandangan tentang pemulihan atau pelestarian alam? Apakah ada gagasan atau harapan tentang bagaimana manusia dapat hidup secara berkelanjutan?
    Ekokritik memungkinkan pembaca dan peneliti untuk membaca dan menginterpretasikan karya sastra dengan lensa lingkungan, dan dapat menjadi alat yang berguna untuk memahami kompleksitas hubungan manusia dengan alam dalam konteks sosial, budaya, dan politik.

Referensi: Penelusuran dari Chat GPT.

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan