

Ragam karya sastra memungkinkan untuk dikaji dengan berbagai sudut pandang keilmuan. Kehadiran karya-karya sastra bertema lingkungan (sastra hijau) dapat dilakukan analisis hasil karyanya melalui ekokritik. Karya sastra di Riau banyak menampilkan hutan dan sungai sebagai setting cerita dalam berbagai bentuk berupa puisi, cerpen, dan novel. Keadaan ini menuntut kita terutama penulis kritik atau apresiasi sastra untuk memahami tentang analisis yang terkait lingkungan yaitu ekokritik.
Ekokritik adalah pendekatan kritis dalam mempelajari karya sastra yang berfokus pada hubungan antara sastra dan lingkungan alam. Konsep ini menggabungkan elemen-elemen ekologi dengan analisis sastra untuk memahami bagaimana karya sastra mencerminkan dan berinteraksi dengan isu-isu lingkungan.
Ekokritik mengakui bahwa sastra memiliki kemampuan untuk merefleksikan kompleksitas hubungan manusia dengan alam, serta dampak manusia terhadap lingkungan. Pendekatan ini mempertimbangkan bagaimana karya sastra dapat membantu kita memahami isu-isu lingkungan, membangkitkan kesadaran, mengkritik eksploitasi lingkungan, atau bahkan menyediakan alternatif pemikiran tentang bagaimana kita berhubungan dengan alam.
Dalam menganalisis karya sastra dengan perspektif ekokritik, beberapa aspek yang diperhatikan antara lain:
Referensi: Penelusuran dari Chat GPT.