

Karya Ficto
Berjalan menuai rintangan,
berlari menginjak duri yang ditaburi…
Menyaksikan perlahan sebuah kemusnahan,
dari sudut rasa yang tertahan.
Pagi menghampiri,
tiada lagi ku pedulikan
kehangatan yang tersuguhkan.
Biarkan kabut merayap tanpa harap,
sejak dulu pun bukit
hanya terdiam pucat.
Letih menyuapi gejolak jiwa,
terdampar di antara
gemuruh ombak ketepian.
– Anak Sungai
10 September 2025