Matahari Teduh Seperti Tidak Ada Sinar: Puisi Eddy Pranata PNP

48
Tulisan Terkait
Berita Lainnya

Loading

Pagi mengapung. Matahari teduh seperti tidak ada sinar
Tetapi denyut jantung perih. Dada sesak. Degup sembilu
Sudahlah, ada banyak hal. Mesti ditata ulang. Cara berpikir
Aku sangat menghormati. Walau bukan berarti setuju
Peristiwa. Pilihan hidup. Sikap kepenyairan seseorang
Adalah jalan terjal. Di sana-sini jurang. Semak perdu

Matahari teduh seperti tidak ada sinar. Ibarat laut tenang
Tak ada riak tak ada ombak. Dan sampan berseluncur
Membelah selat. Meninggalkan jantung perih degup sembilu

Lihatlah, kedangkalan akalku. Hanya detak kecil. Hanya sajak
Sederhana. Sedang sajakmu. Ternyata amatlah dalam. Tajam
ou, sajak-sajakku terbenam air mata. Mungkin kekalahan
Sejarah jingga.

aku ke ruang sunyi. Menata serpihan matahari. Kujadikan
darah baru sajak-sajakku.

Jaspinka, 2023

Eddy Pranata PNP— adalah founder of Jaspinka (Jaringan Sastra Pinggir Kali) Cirebah, Banyumas Barat.. Buku kumpulan puisi tunggalnya: Improvisasi Sunyei (1997), Sajak-sajak Perih Berhamburan di Udara (2012), Bila Jasadku Kaumasukkan ke Liang Kubur (2015), Ombak Menjilat Runcing Karang (2016), Abadi dalam Puisi (2017), Jejak Matahari Ombak Cahaya (2019), Tembilang (2021).

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan