Lemari | Puisi : Muhammad Thobroni

181

LEMARI (1)

Dari jati kuno

Orang tua menyusun sejarah kita:

Buku-buku tirani dan fasisme

Dipajang terang-benderang sebagai

Ibrah bagi anak cucu

Pintu lemari dapat dibuka

Sewaktu-waktu dan anak cucu

Disilakan memungut setiap lembar pertengkaran sebagai

I’tibar bagi mereka yang berakal

Di lemari jati kuno,

Orang tua kita menyimpan

Berjuta-juta aksara perjuangan dan perlawanan, juga

Menegaskan tak ada seincipun

Tempat bagi kebodohan dan penindasan dhuafa

Kendal, 2023

LEMARI (2)

Lemari kaca yang tembus pandang dan

Rawan pecah ialah ruang

Anak-anak kita menyimpan mimpi dan

Masa depan bangsanya:

Sampul-sampul buku yang ditata rapi ialah

Panorama keindahan jiwa yang

Tulisan Terkait

Rempang: Husnu Abadi

Menyusup diam-diam ke arah mata keheningan:

Huruf dan angka yang

Ditata di antara koma dan titik, serta

Dijeda tanda seru dan

Tanda tanya ialah lorong-lorong waktu bagi

Anak-anak kita untuk bercanda dan tertawa, bukan

Lubang kuburan massal di hari tua

Kendal, 2023

LEMARI (3)

Lemari kecil yang terbuka

Dibelah dan dipaku dari

Papan sengon yang rapuh:

Radio tua yang sekarat,

Nyala tapi tak bersuara:

Ia hanya menjadi kisah

Kelumpuhan yang teronggok

Di pojok gelap sejarah rumah tua:

Apalah artinya gambar-gambar, sketsa-sketsa dan

Lukisan-lukisan yang dipajang di dekatnya?

Tak lebih dan tak bukan,

Ornamen cerita tragedi yang

Menguras darah dan air mata

Kendal, 2023

Thobroni telah menulis banyak karya di media cetak dan online. di media cetak karyanya pernah dimuat Kompas, Jawa Pos, Republika, Pelita, Bernas, Kedaulatan Rakyat, Sabili, Kuntum, Suluh, Fadhilah Majalah Sastra Pesantren, dan sebagainya. Di media online, karyanya pernah dimuat di situs NU Online, Batimbang.com, dan Ambau.id, Pustaka Ekspresi.Com., Komunitasdaunlontar.org, mbludus.com, dan sebagainya. 

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan

1 Komentar
  1. Rendy mengatakan

    Lemari untuk masa depan