

Dari jati kuno
Orang tua menyusun sejarah kita:
Buku-buku tirani dan fasisme
Dipajang terang-benderang sebagai
Ibrah bagi anak cucu
Pintu lemari dapat dibuka
Sewaktu-waktu dan anak cucu
Disilakan memungut setiap lembar pertengkaran sebagai
I’tibar bagi mereka yang berakal
Di lemari jati kuno,
Orang tua kita menyimpan
Berjuta-juta aksara perjuangan dan perlawanan, juga
Menegaskan tak ada seincipun
Tempat bagi kebodohan dan penindasan dhuafa
Kendal, 2023
Lemari kaca yang tembus pandang dan
Rawan pecah ialah ruang
Anak-anak kita menyimpan mimpi dan
Masa depan bangsanya:
Sampul-sampul buku yang ditata rapi ialah
Panorama keindahan jiwa yang
Menyusup diam-diam ke arah mata keheningan:
Huruf dan angka yang
Ditata di antara koma dan titik, serta
Dijeda tanda seru dan
Tanda tanya ialah lorong-lorong waktu bagi
Anak-anak kita untuk bercanda dan tertawa, bukan
Lubang kuburan massal di hari tua
Kendal, 2023
Lemari kecil yang terbuka
Dibelah dan dipaku dari
Papan sengon yang rapuh:
Radio tua yang sekarat,
Nyala tapi tak bersuara:
Ia hanya menjadi kisah
Kelumpuhan yang teronggok
Di pojok gelap sejarah rumah tua:
Apalah artinya gambar-gambar, sketsa-sketsa dan
Lukisan-lukisan yang dipajang di dekatnya?
Tak lebih dan tak bukan,
Ornamen cerita tragedi yang
Menguras darah dan air mata
Kendal, 2023
Thobroni telah menulis banyak karya di media cetak dan online. di media cetak karyanya pernah dimuat Kompas, Jawa Pos, Republika, Pelita, Bernas, Kedaulatan Rakyat, Sabili, Kuntum, Suluh, Fadhilah Majalah Sastra Pesantren, dan sebagainya. Di media online, karyanya pernah dimuat di situs NU Online, Batimbang.com, dan Ambau.id, Pustaka Ekspresi.Com., Komunitasdaunlontar.org, mbludus.com, dan sebagainya.
Lemari untuk masa depan