Syair Pohon = Sejarah?
Mungkinkah tuan memahat ranting
Sehingga indah kembang seiring
Kemudian mekar kelopak bening
Berdecak takjub suasana hening
Rimbun pepohonan menyingkap tabir
Gerak jemari tertuang mengalir
Ibarat akar menghisap air
Tuan bermadah senandung zikir
Tegak pohon rimba menjulang
Telengak leher ketika memandang
Ujung pucuk mata terhalang
Tinggi menggapai jangkau menunjang
Seakan hendak mengejar langit
Entah mengintai mencakar bangkit
Mungkin mengejar mentari terbit
Sembari hindar panas menjerit
Sebelum langit menjilat awan
Tekak mengecap kumpulan hujan
Merenjis baja serbuk berkawan
Menyatu dalam hangat dekapan
Terungkap kisah tentang ketinggian
Naik bertangga duduk julangan
Janggi bertahta ucap pujian
Bejana air berangkai untaian
Hijau pepat pepohonan sejuk
Menjadi rumah kehangatan makhluk
Baja penyubur tersimpan peluk
Menjelma pupuk hasrat kemaruk
Menjulang tinggi menongkat tegak
Gamang memandang takut teragak
Sudut lembah mengintai puncak
Sampai tependel mata terbelalak
Tinggi rendah ukuran jarak
Orang mengukur berbeda kehendak
Walau terkesan berkurang bijak
Memaksa menjadi tidak cedak
Pohon menjulang bercangkang kubah
Tabiat wira pantang menyerah
Seboleh akal datang menyekah
Sekujur batang melilit sudah
Terciptalah sejarah riang pengetahuan
Kumpulan seluruh pohon tanaman
Pokok kayu tetaplah serombongan
Bejana air bergerak sehaluan
Ketika dipancung air menyembur
Merubah keakuan bersama lebur
Secara perangai sulit diatur
Terlebih cakap pandai bertutur
Mendarat di bumi manusia pertama
Makhluk terakhir buana menjelma
Pikiran awal terawang terkesima
Ragam kehidupan nyata utama
Sungguh manusia makhluk pemimpin
Terhadap sekalian jelmaan lain
Ketika melayang pikiran terjalin
Terkagum melihat hamparan berpilin
Gejala jiwa rapuh menyerang
Menjadi pemimpin terasa gamang
Singkat cerita garang menyerang
Membabi buta tidak terkekang
Tersebab tabiat pemusnah melekat
Nafsu angkara demikian kuat
Makhluk telah jauh tersesat
Miskin ilmu papa merempat
Sejarah sendiri bermakna pohon
Bahasa Arab menggelitik lakon
Menebas lupa ampun memohon
Segala tampak berdalih konon
Pohon sejarah terhampar luas
Bermula kecil berbentuk tunas
Sampai kemudian tua meranggas
Ringgis habis melelas tebas
Sepanjang larian tapak sejarah
Menusia tergila sombong serakah
Bertindak dengan lagak gegabah
Berujung sesal berakhir susah
Insan gagap persimpangan jalan
Gampang sesat termakan hasutan
Cenderung keluar suguhan peran
Meluat tekak terjelei bosan
Perilaku pohon berlomba dikejar
Ragam tabiat cenderung kasar
Bersilat lidah bohong tersebar
Kemuncak musuh ancam ditebar
Kian menjadi payah dicakap
Nasehat sedikit sembur terucap
Paling pandai bermain sikap
Tutup rapi takut terungkap
Sudah bodoh malah mengelak
Merasa benar memekik teriak
Membalas dendam ceroboh bertindak
Sedikit tidak tergambar bijak
Mendewa bagai pohon menjulang
Supaya segan orang memandang
Minta dikenang sepak terjang
Terbirahilah insan bugil telanjang
Terjerat sangka sebagai pahlawan
Padahal pecundang belenggu tertawan
Menentang angin coba melawan
Patah riuk daun berjatuhan
***
Kelapapati, 11 Rabi’ul Akhir 1443 H