Luka di Balik Senyum: Puisi Ficto

10

Pagiku muram,
temaram langit
membisu tadi malam…

Kerinduan memaksa
diri meregang dalam kesunyian.
Tiada peluk dan kasih sayang,
tanpa ungkapan mesra
tanda perpisahan.

Tulisan Terkait
Berita Lainnya

Ketika datang,
engkau berikan senyuman padaku.
Dan ketika berlalu,
luka yang disayatkan…
sungguh pedih untuk kutahan.

Andaikan saja mutiara
berkilau di dasar samudera,
mungkin bagimu hanyalah
sebuah hiasan laut
tanpa memiliki arti apa-apa.

#Anaksungai
25 September 2025

 

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan