

Aku kembara
bagai awan; sepi
mengapung di lembah dan bukit menjulang
Ketika seketika aku melihat kerumunan orang,
Sekumpulan bunga bakung emas;
di samping danau, di bawah pepohonan,
Berkibar, menari-nari tertiup angin.
Terus menerus seperti bintang-bintang nan bersinar
berkelap-kelip di bimasakti,
membentang dalam garis tiada akhir
dari sepanjang tepi teluk:
Puluhan ribu memandangku sekilas,
Menggelengkan kepala dalam tarian yang lincah.
Ombak di samping mereka menari,
Namun tarian mereka mengalahkan gemerlapnya ombak dalam kegembiraan:
Seorang penyair tidak bisa tidak menjadi Pondan
Meliuk dalam kelompok yang penuh kegembiraan:
Aku menatap – dan menatap – tapi sedikit berpikir
Apa yang kudapatkan dari pertunjukan ini
Seringkali, ketika di sofa aku berbaring
Kekosongan;termangu
Mereka berkedip-kedip dalam minda
Mewujud kebahagiaan dari kesendirian;
Dan kemudian hatiku dipenuhI kesenangan
menari dengan bunga bakung.
Penerjemah: Dang Mawar
Mahasiswi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning