KOTA NELAYAN YANG HILANG : Puisi Ade Panglimo Sejaga

KOTA NELAYAN YANG HILANG : Puisi Ade Panglimo Sejaga

31

KOTA NELAYAN YANG HILANG
Karya Ade Panglimo Sejaga

Di ujung ombak yang terus berbisik,
Dulu ado kota yang tak lagi tampak,
Pelabuhan yang riuh, jaring yang menari,
Kini hanya tinggal kenangan yang lelap.

Di sepanjang pantai, suara riuh nelayan,
Dihapus waktu yang tak ponah menunggu,
Umah-umah kayu, dermaga yang lapuk,
Tenggolam dalam sonyap malam yang kelam.

Pohon nio yang dulu melambai,
Sekaang hanyo bayangan di atas pasir,
Kapal-kapal yang belaya mencai pagi,
Tak ponah kembali ke pelukan kota ini.

Kemano poinyo langkah yang ponuh harap?
Kemano hilangnyo aroma asin laut?
Kota nelayan itu hanyalah sebuah legenda,
Yang tehapus oleh gelombang waktu yang kojam.

Namun di balik debur ombak yang tak bonti,
Mungkin masih ado jojak yang tetinggal,
Kota nelayan yang hilang,
Totap hidup dalam ingatan yang tak akan pudar.

Bagansiapiapi, 11 Januari 2025

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan