

Di antara lebat hutan dan nyanyian angin di rimbun daun
Samar-samar gemericik air pulang ke dalam rimba sunyi
Mencari muara menampung takjub
Menghanyutkan risau pada riak dada
Di queen waterfall bertingkat lengkap
Undak-undak memercik bening pada tujuh kolam
Hijau tua dan muda mengalirkan kagum pada yang maha arsitek
Sulur-sulur stalaktit meneteskan kejernihan jiwa
Pada wajah stalagmit yang tengadah memukau
Warna bebatuan menyatu dengan keasrian alam Pulau Moyo
Tempat langit berenang memanjakan diri dan bersolek molek
Mata jitu
Mata banyu
Mata hulu
Mata batu
Sejernih mata bayi di haribaan ibu
Sesunyi malam dikepung kelam
Tempat mendiang Putri Diana melepas kemelut
Tempat Mick Jagger merenung mencari inspirasi
Tempat gunda gulana dialirkan
Lalu beramai-ramai menyebutnya queen waterfall
Destinasi alam tanpa luka
Sumbawa, 27/06/2024
A.Rahim Eltara, lahir di Sumbawa Nusa Tenggara Barat, 16 Oktober. Telah menerbitkan antologi tunggal: yaitu Kepak Sayap Rasa (2011), Ladang Kekasih (2018), Air Mata Zikir Sebening Mata Air Cinta (2023), Ibu Doa dan Cinta (2024). Selain itu tergabung dalam 90-an antologi bersama. Penerima Anugerah Bahasa dan Sastra ini aktif di berbagai komunitas sastra nasional seperti Dapur Sastra Jakarta (DSJ), Dari Negeri Poci (DNP), Komunitas HB Jassin, Tifa Nusantara, TISI, dan lain-lain. Nomor kontak/WA 085337200200.