Besi Tua Ayah | Puisi : Gustri

90
Tulisan Terkait

Rempang: Husnu Abadi

Loading

BESI TUA AYAH

Aku ingin menceritakan apa yang mampu aku rasakan

Ketika kekasih ibuku mengajak menunggangi besi antiknya

Ibuku heran kenapa aku menyenanginya

Dia tidak mengerti saat aku mengatakan

Aku memperoleh kebahagiaan dari nada kretek-kreteknya

Seperti menonton konser slank?

Iya, Ibu

Dia senyum dan aku merasa menang

Hal menarik dan hebat selalu pantas dikenakan

Bagi yang sepenuh hati dan teguh

Dibesi tua ada banyak hal sepenuh hati melintasi petualangan

Saban hari menyusuri tapak cita

Menerabas pokok rindang setakat menjelma gedung

Menyisir kerikil bancah hingga memadat hitam

Setiap kali besi tua mendiami kami dalam lintasan

Ayah menyingsingi lengan bergemul oli

Memoles kerangka antik bagai membujuk perawan

Mantranya selalu mampu menyentuh jantung

Namun ia tak punya jemari


Pekanbaru, Oktober 2021

Untuk pemuatan karya sastra (Puisi, Cerpen, Pentigraf, Esai, Pantun, Kritik, Resensi, Peristiwa Budaya, dan tulisan sastra lainnya) silakan dikirim melalui surel:
redaksi.tirastimes@gmail.com

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan