SATU DASAWARSA
Satu dasawarsa telah berlalu
Rasanya seperti angin yang bertiup malam itu
Dingin, sepi, gelap dan tidak menentu
Selama itu yang kulihat fatamorgana, selain dirimu
Hatikupun selalu bertanya, mengapa dirimu yang harus kutuju
Hingga sujud dan ruku’ku meminta petunjuk dariNya tentangmu
Aku ingin mengetuk sebagaimana mestinya
Meminta izin dan bertanya
Jika bukan dirimu kataNya, tak mengapa
Memiliki rindumu saja harusnya aku tak punya kuasa
Tapi nyatanya, dirimu adalah candu yang tak pernah alpa
Ingin ku akhiri saja apa yang sudah salah
Ingin ku mulai apa yang menjadi seharusnya
Hari ini, pagi masih kembali
Dua belas juta sembilan ratus enam puluh ribu detik lagi
Jika Tuhan menghendaki
Kulangkahkan kaki untuk menggenggam jemari
Meminta dan mengikat dengan janji
Percayalah bahwa kata berpisah dariku berarti mati
Semoga Tuhan merestui
28 November 2021
- Nurhasanah. Seorang perempuan yang akrab disapa sanah, lahir di Limbong, 17 April 1995 yang kini menetap di Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Pembaca dapat lebih akrab dengan penulis melalui akun twitter @sanah1795.
Untuk pemuatan karya sastra (Puisi, Cerpen, Pentigraf, Esai, Pantun, Kritik, Resensi, Peristiwa Budaya, dan tulisan sastra lainnya) silakan dikirim melalui surel:
redaksi.tirastimes@gmail.com