Berjumpa Namun Tak Menyapa: Puisi Daris Kandadestra

50

Aku datang dengan seribu cahaya,
tapi di manakah tangan yang terulur menyambut?
Kuketuk pintu-pintu,
tapi hati terkunci rapat,
penghuninya sibuk berbincang dengan dunia.
Wahai orang-orang beriman,
bagaimana kedatanganku kali ini?
Kalian tertawa di depan hidangan melimpah,
sementara di sudut lain dunia,
Mereka berbuka menelan ludah dalam laparnya.
Menegakkan malam, katamu,
namun adakah hati ikut bersujud?
Mengucapn kalam ribuan kali,
adakah maknanya sampai ke dada?
Siang berlalu, amal menguap di udara,
Malam berjalan, tapi doa-doa tercecer entah kemana.
Mungkin hati telah begitu gersang,
bahkan air mata pun tak sudi singgah.
Wahai orang-orang beriman,
Aku menoleh sejenak, bertanya pelan:
“Haruskah aku kembali?”
Dan kalian hanya diam.

Tulisan Terkait
Berita Lainnya

Tuah Madani, 1 Syawal 1446 H

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan