

Tak bisa aku menyapamu, kawan, ya meski hati berbisik-bisik pada jiwa dan asa ini.
“Kapan kau datang?” tanya salah satu kawanku. Di balik tirai waktu aku termangu.
“Entahlah, kawan, aku lagi bingung memikirkan semua ini,” jawabku, di atas kebingungan mengukur kemampuanku yang sedikit berkurang dan melemah.
“Memikirkan apa?” tanya lagi.
“Memikirkan pada masalah-masalahku yang kadang membuat aku tak mengerti dan tak kunjung selesai,” jawabku di antara resah dan gelisah menatap ruang sunyi dan gelap.
“Oh, seperti itu ya, yang sabar nanti juga ada hikmahnya dan selesai pada akhirnya. Tetap semangat!” Ia memberikan motivasi dan penyemangat untukku agar semangat kembali.
“InsyaAllah, terima kasih banyak kawanku sudah memberiku semangat.”
Brebes, 08 Oktober 2024
Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya. Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia.