Langit Aneka Warna | Puisi : Hening Wicara

Tulisan Terkait
Berita Lainnya

Loading

LANGIT ANEKA WARNA

Di mataku,

ia ibarat langit

Birunya cerahkan semestaku

Hijaukan pohon-pohon yang tumbuh di serambi jiwaku

Putihkan petunia-petunia yang menjuntai di taman sukmaku

Merahkan mawar-mawar yang mekar dalam vas-vas cintaku

Setelah ia tiada

Langitku berubah warna

Tiba-tiba ia kuning,

seperti warna bunga pohon kemuning,

yang tumbuh di tebing-tebing

Segalanya jadi mekar sebentar kemudian layu mengering

Esoknya langitku kembali berubah

Seperti warna gersang tanah,

menghampar di lembah-lembah

Segalanya berharap hujan tumpah,

basahi setiap jengkalnya dengan tabah

Pernah juga langitku hitam

Seperti malam,

yang terbuat dari rindu-rindu terpendam,

dari ingatan-ingatan lebam,

dari harapan-harapan yang tenggelam

di laut dalam

Hari ke sekian

Setelah warna langitku bergantian

Dalam tidur yang kelelahan,

aku mimpi ia melontarkan pertanyaan:

“Nak, bukankah kita memiliki negeri di atas langit yang tinggi?

tapi mengapa justru pada tanah dan debu kau tujukan diri?

~

Pekanbaru, September 2020

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan