

Muslimat Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (MDDII) Riau turut serta menguatkan program Pendidikan Da’wah yang dilaksanakan oleh DDII provinsi Riau melalui Akademi Da’wah Indonesia. Bersempena dengan kegiatan Menyambut Tahun baru 1445 Hijriyah dilaksanakan Pelepasan Santri ADI tahun ajaran 2022/2023 di Markaz Da’wah. Jl Bupati Tarai Bangun. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Riau segenap dosen ADI, pengurus DDII provinsi dan kabupaten kota, wali santri beserta undangan. Dari 24 orang santri 16 orang putri dan 8 orang putra yang sudah menimba pengetahuan selama 1 tahun di Akademi Da’wah Indonesia, 2 orang memperoleh predikat cumlaude dan selebihnya predikat sangat baik. 90% santri melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, sementara 10 % lainnya memilih kembali ke pondok untuk mengabdikan pengetahuannya. Kendati melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi setiap santri masih harus mengabdi di tengah masyarakat sebagai tugas lanjut dari program yang sudah diikuti.
Dalam proses pembelajaran berjalan, Muslimat DDII berperan aktif dalam perkuliahan sebagai dosen dan sebagai pendamping tentunya. Terlebih lagi terkait dengan kegiatan pasca belajar di ADI, berupa pengabdian Muslimat DDII masih terus mendampingi proses yang dilalui para maha santri. Muslimat DDII Riau sebagai bagian dari dosen dan pengasuh kegiatan belajar maha santri merasa bersyukur karena lebih dari 50% santri yang mengikuti program memperoleh beasiswa pendidikan lanjut.
Dalam kesempatan memeberi sambutan yang diberikan ketua DDII Riau H. Rustam Efendi, MA., sebagai nasihat bagi para maha santri adalah ”you are not the best of human being, but you will be some of them”. Begitu juga dengan Mudir ADI, Dr. Nurdin A. Halim mengingatkan bahwa pelepasan ini bukan akhir dari proses belajar tetapi awal dari sebuah proses yang lebih kompleks. Oleh karena itu, kesiapan diri harus lebih baik dalam berbagai hal tegasnya. Menutup kegiatan pelepasan, Muslimat DDII Riau menguatkan khusus pada mahasantri putri bahwa kehidupan kedepan, belajar sambil mengabdi bagi seorang muslimah bukanlah hal yang mudah. Setidaknya kesiapan mental dibutuhkan agar tetap semangat menempa diri menjadi seorang yang berilmu, terampil dan siap maju di front depan sebagai penggerak masayarakat dalam meraih ridho Allah.
Pekanbaru, 29 Juli 20023
Humas MDDII Riau