Peningkatan Pembelajaran PJOK secara Holistik melalui Pelatihan dalam Merancang Pembelajaran PJOK yang Inovatif dan Kreatif

26
Tulisan Terkait
Berita Lainnya

Loading

Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) merupakan suatu proses pendidikan yang sangat kompleks, di mana aktivitas fisik menjadi medium utama dalam mengembangkan berbagai aspek penting dari siswa. Proses ini tidak hanya berfokus pada pengembangan fisik atau psikomotorik semata, tetapi juga mencakup dimensi kognitif, seperti pemahaman konsep kesehatan dan kebugaran, serta aspek afektif, yang melibatkan pembentukan nilai, sikap, dan perilaku positif terhadap olahraga dan kesehatan. Oleh karena itu, sistematika pembelajaran PJOK harus dirancang secara terstruktur dan terencana, agar tujuan pendidikan ini dapat tercapai secara maksimal dan sesuai dengan kebutuhan serta karakteristik peserta didik.

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling memengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan suatu tindakan yang sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) memiliki peran kunci dalam mewujudkan keberhasilan pembelajaran di kelas. Sebagai penggerak utama, seorang guru PJOK tidak hanya dituntut memahami teknik olahraga, tetapi juga harus mampu merancang proses pembelajaran yang menyeluruh dan efektif. Kompetensi yang tinggi dalam merancang pembelajaran sangatlah krusial, karena dari sanalah tercipta pengalaman belajar yang berfokus pada pengembangan fisik, mental, dan karakter peserta didik. Dengan strategi yang tepat, guru PJOK dapat membangun lingkungan yang mendukung, memotivasi, dan memaksimalkan potensi setiap peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Kompetensi guru yang baik bukan hanya soal mengajar, tetapi juga menciptakan generasi yang sehat, aktif, dan berdaya saing.

Menurut Arikunto, guru PJOK harus berperan lebih dari sekadar tenaga pendidik. Mereka perlu mengadopsi fungsi-fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, kepemimpinan, dan evaluasi pembelajaran. Artinya, seorang guru PJOK tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga berperan sebagai “master plan” yang merancang keseluruhan proses pembelajaran agar berjalan efektif dan mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Dengan keterlibatan dalam setiap aspek tersebut, guru PJOK berfungsi sebagai manajer pembelajaran yang memimpin dan memastikan semua elemen berjalan dengan baik.

Maka dari itu demi membantu mengembangkan kompetensi dan tujuan pembelajaran di atas, pada 8 September 2024 bertempat di Teratak Literasi, dosen PENJASKESREK FKIP Universitas Riau akan melakukan pengabdian masyarakat melalui Pelatihan Merancang Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang Holistik Tingkat SD, SMP, SMA

Pelatihan ini akan dimotori oleh Aref Vai, S.Pd., M.Pd,.AIFO-P selaku ketua, Agus Sulastio, M.Pd, Dr. Kristi Agust, M.Pd, Rusmanto, M.Pd Kegiatan ini direncanakan akan dihadiri 50 peserta guru olahraga yang tergabung di IGORNAS RIAU yang terdiri dari SD, SMP, SMA Serta melibatkan mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani FKIP UNRI yang menjalankan KKN di kabupaten Kuansing.

Dengan diselenggarakannya pelatihan ini, diharapkan mampu memberikan dampak baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, pelatihan ini akan memperkaya wawasan peserta dalam merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Pengetahuan ini nantinya dapat diterapkan dalam pembelajaran PJOK untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, efektif, dan berorientasi pada pengembangan menyeluruh bagi peserta didik. Di samping itu, secara praktis pelatihan ini akan membantu guru PJOK untuk meningkatkan kompetensinya dalam mengenal seluruh model pembelajaran yang dapat digunakan. Dengan demikian guru PJOK tidak lagi dikenal dengan pengajaran yang monoton, melainkan kreatif dan inovatif.

Selain itu, pelatihan ini juga memberikan bekal bagi para guru untuk lebih memahami peran mereka sebagai manajer pembelajaran. Seperti yang disampaikan oleh Arikunto, guru harus berfungsi sebagai perencana, pengorganisir, pelaksana, pemimpin, dan evaluator pembelajaran. Dengan kompetensi tersebut, guru PJOK tidak hanya berfokus pada aspek teknis olahraga, tetapi juga mampu memimpin dan mengelola proses belajar-mengajar secara efektif.

Lebih jauh, pelatihan ini relevan dengan perkembangan kebijakan pendidikan dan tuntutan kurikulum yang terus berkembang. Dengan mengikuti pelatihan ini, para guru PJOK diharapkan mampu menyesuaikan metode pembelajaran dengan kurikulum terbaru dan kebijakan pendidikan nasional, sehingga mampu menghadirkan pembelajaran yang relevan, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa di era saat ini.

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan