Puisi Husnu Abadi

94

Sultan Menyapa


Di sebuah sudut  Bandar Senapelan

Surau itu lebih bersahaja

Hanya sekian hasta dari pasar dermaga

Datang dari masa silam penuh debar

Melayang ke masa kini dan  bergelegar

Pertarungan melawan penjajah

Ternyata belum sudah

Sultan Alamuddinsyah bergetar

Menelusuri jejak-jejak langkah

Yang masih nampak terang

Ia pun sempat menghela napas

Tulisan Terkait

Rempang: Husnu Abadi

Berita Lainnya

Menjejaki  bandar ini

Dalam hitungan yang rapat

Bergeser dari tepi sungai

Berhampiran pekan demi pekan

Menjelma menjadi pekan yang baru

Janganlah hilang kaumku

Kubangun dia dari Senapelan

Janganlah ia menjadi Cinapelan

Ia pun masih menghela napas

Ketika petang

Menjelang pulang


Bandar`Senapelan, 19 September 2021 

Husnu Abadi adalah  seorang   Deklarator Hari Puisi Indonesia, di Pekanbaru, November 2012, Penerima  Z. Asikin Kusumaatmaja Award (Perhimpunan Penulis Buku Hukum Indonesia/Prof. Dr. Erman Rajagukguk, 2014);  Penerima Penghargaan  Sastrawan Budayawan Sagang, 2015;  Penerima Penghargaan Sastrawan Budayawan Sanggar LDT  UIR, 2005.   

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan