Tulisan Terkait
Berita Lainnya
RINDU ITU RAGI
rindu itu ragi
menebar amuba di jiwa
membelah diri berhari-hari
begitulah rasa membilang
di malam tak bertanda
aku luluh bak amuba itu
sedang rindu terus membelah diri
dari waktu ke waktu
di musim semi yang panjang
ragi membelai amuba yang terus membelah
seperti rinduku menyapa gairah
tak sudah-sudah
brussel-geneva, 19 april 2015
Untuk pemuatan karya sastra (Puisi, Cerpen, Esai, Kritik, Resensi, Peristiwa Budaya, dan tulisan sastra lainnya) silakan dikirim melalui surel:
redaksi.tirastimes@gmail.com