Semerbak kehidupan dunia menyemprot cairannya
pada pakaian yang membalut hati manusia.
Harum yang dihidangkan angin sepintas menghilang.
Semu dalam jamah hidung,
melenggang secepat aroma yang bisa menyamarkan arah jalan pulang.
Siapa yang terlena dengan aroma
akan mengendus-endus hal yang fana.
Mereka yang mafhum,
mencari sumber harum sejati yang menyatu dalam zat dan sifat,
memilih memadamkan aroma-aroma semu,
agar yang hakiki tak tersingkap terlalu dalam.
Purbalingga, Mei 2022
Tangga ialah wasilah mencapai tuju
Napak tilas dimulai dengan menghilangkan
serpihan dosa yang membekas supaya pengembaraan
tak terhambat hal-ihwal tak pantas.
Tiap langkah ditapaki dengan penuh timang
Jejak diayunkan supaya tetap seimbang
Jarak pulang sang tualang masihlah panjang
Sinar terang terpancar, membuka markah
menuju rumah abadi. Namun,
cahaya hanya menerangi
yang terjamah mata, tak menyingkap apa
yang terselubung hati.
Maka leburlah segala
jalan yang telah ditapaki agar kau tak ada pilihan
kecuali tetap melaju maju,
menuju temu dengan Sang Maha Manunggal
melewati tangga-
tangga duniawi yang semu.
Purbalingga, Mei 2022
Malam itu gelap
Maka terangilah dengan amal
saleh tatkala beribadah.
Siang itu panas
Maka teduhkanlah dengan akhlak
mahmudah saat bermuamalah.
Purbalingga, Mei 2022
Yanuar Abdillah Setiadi, lahir di Purbalingga, 01 Januari 2001. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto. Santri Pondok Pesantren Modern El-Furqon Purwokerto. Karyanya telah tertulis di berbagai media. Juara 3 LCQN Pena Artas, Juara 3 LCPN Komunitas Tanjungisme, Juara 2 LCPTN Mannera.