Begitulah takjub bersarang pikir
Tuan bersungguh membedah takdir
Sebuah renungan kembali terlahir
Gema mengalun untaian ziki
Betapa ramah membilas bahasa
Sungguh mencapai puncak kuasa
Mendidik negeri mencerdas bangsa
Tentang tamadun hampir binasa
Tersebutlah dunia tunggang langgang
Berisi orang bersikap bangang
Masa depan menanti gamang
Tergesa melangkah tetapi bimbang
Menukil harapan bertindak ceroboh
Tampak benar berprilaku bodoh
Wajah negeri kecamuk hodoh
Simpulan kata terkesan joloh
Seakan gelagat memintas jalan
Cepat menggapai masa depan
Tanpa sebarang rencana matan
Bagai gentong tiada muatan
Seharusnya terisi dengan kemas
Tersusun rapi terlihat pantas
Walau bayangan hadir melintas
Paling tidak mendatang bekas
Tunggang langgang melar jangkauan
Sebuah dunia jauh tangkapan
Carut marut kacau keadaan
Bertumpang tindih janggal kelihatan
Memandang ke depan semakin sesak
Terpaksa layan ragam kehendak
Sikut menyikut sepak menyepak
Merasa hebat kepala tegak
Tidak mampu dapat menyimak
Pening kepala bercampur kemak
Kian runsing tercabut otak
Serabut pikir menengok palak
Sulit memilih memilah intan
Terpesona kaca ketika berkilauan
Batu gemala terlepas tangan
Malah loyang mematut hidangan
Semua tampil bagai mustika
Serba cepat detik seketika
Serempak menyerbu menebar petaka
Salah hemat berakhir celaka
Dianggap sebagai tradisi literasi
Padahal sejati bertutur basi
Berbual kosong trans-mutasi
Terperangkap sengal kaku situasi
Sebaran berita sisian mata
Khabar benar menyingkap fakta
Mencerna akal kejadian nyata
Tetapi ada menebar sengketa
Dunia terbalik tunggang langgang
Berdepan bingung suasana lengang
Sandaran kuat tiada dipegang
Semua berlalu mengalir sungsang
Masyarakat bangun kebohongan berulang
Lama kelamaan membenar terang
Menghalal cara sepak terjang
Kusut masai melintang pukang
Tunggang langgang mencari sensasi
Hidup dengan segala kontroversi
Tiada peluang insan berprestasi
Melayani syahwat nasfsu revolusi
Jalan pintas berbalut dusta
Sibuk bermain gegap gempita
Padahal laku berbuah derita
Gemar bertikai kelompok kasta
Dari manakah asal muasal
Sebuah rumah cerita bual
Terlalu sempit mengguna akal
Terjebak dungu berlama kekal
Capaian tinggi tamadun bedelau
Semakin terhormat diam memukau
Banyak bicara terjerit pingkau
Macam berkelahi cekau mencekau
Sedikit bicara marwah terpelihara
Sekali bercakap rayuan mesra
Dapat menjadi pelipur lara
Terbuai sahdu dendangan asmara
***
Kelapapati, 12 R. Akhir 1443 H