
Tiga Tujuh Lapan Tambah Nol : Puisi Wahyu Mualli Bone
Tiga Tujuh Lapan Tambah Nol : Puisi Wahyu Mualli Bone
Tiga Tujuh Lapan Tambah Nol
Oleh: Wahyu Mualli Bone
Berhitung saja terus
Biar terurus desas-desus
Hangus
Membius
Berambus kakus kakus kamus
Berhembus siung-siung siang malam perengus sampai mampus tak putus putus lantas letus beratus-ratus
Tiga Tujuh Lapan Tambah Nol, tidak mungkin kosong, nanti jadi omong kosong
Di ujung bolehlah, masih tetap kasihan sebab itu tidak mungkin dari akibat tak tegap ucap lalu kilap tangan kaki, kalaplah kalau
Tiba di akhir, awal tahun ke depan masih mengingat semalamnya
Tiga Tujuh Lapan Tambah Nol bersajak lepas angin celah rimba lalu menuja tujuh tuju yang di hitung sejak dulu
Duli penggarap lahan
Pelan pelan pampang puing-puing sampah sumpah merapah lidah ke kilah, jelajah ke jajah, jajanan kali ini, rangkulan kala itu, kali lagi ada depan hari.
Berhitung saja
Sungai Pakning, 14 Januari 2025