Hanura Cermin Cinta: Dienullah Rayes

26

para insan mahluk ciptaannya
hidup di bawah terval langit yang pentas cahaya.

pun menghirup dan menghembus napas
di atas bumi yang sabar dan syukur.

aku di antara para insan berjari tangan kalam
penggores remah kata-kata puitis
yang aksara latin dan hijaiyah
terhampar di daratan dan lautan.

kini kami sedang melereng perut gunung
arah puncak gunung merapi
di kiri dan kanan pandangan
selain tumbuh rerumputan dan rumpun perdu liar
pun terlindungi pohon pinus dan pakis
yang bergerak pelan-pelan ditiup angin melintas.

Tulisan Terkait

di kening gunung merapi yang istirah
jelas tumbuh jenis aneka bunga
tampak melambai-lambai anggrek ungu dan anggrek merah darah
diselingi bunga edelweis yang mekar indah
menerbitkan selera untuk memetiknya.

pemuisi muda belia-remaja putra-putri
berebutan memetiknya.

mereka pun melidahkan kata santun dan manis
oleh-oleh buat calon pacar yang tengah diasuh rayu:
cukup sebungkus anggrek merah dan edelweis putih
cintanya pun runtuh pada sang kekasih
katanya sembari bibir mekar senyum.

aku pun mengangguk senyum
seirama nyanyi jiwanya yang terik mentari
yang meluber puber dalam detik nadiku dan Mu.

Di kaki bukit Sumbawa NTB
Jum’at berkat 31 Januari 2025.

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan