Do’a Ibu dan Ayah seluas langit Tuhan dan aku berlindung dibawahnya.
Mengapa bisa, sekuat itu kekuatan do’a Ibu dan Ayah?
Aku bersaksi tiada satu manusiapun yang meragukan do’anya
Jantung mereka jantungku.
Maka tidak ada yang sulit untuk Tuhan mengiyakan do’a mereka untuk dan atas namaku
Beruntungnya aku bisa melihat surgaku
Beruntungnya aku bisa mendengar suara Ibu Ayahku
Menikmati senyumnya dalam genggam yang memang semu
Pernah,
Pernah menahun lamanya bahkan hingga kini
Senja berbisik pada telingaku yang berusaha menulikan dengarnya pada Rindu dan kerinduan
Pernah,
Pernah menahun lamanya senja mengetuk pintu hati yang mengunci rapat perihal temu
Lalu senja menelusuri senar ingat tentang kenangan yang melabuh pada puncaknya
Nun jauh di sana segala ucap do’a sakti mandraguna sedang dikirim untk dan atas namaku menjadi payung untuk aku berlindung di bawahnya
Jauh di sana namaku diulang terus diulang setiap simpuh mereka pada Tuhan sampailah ia padaku menjadi awan teduh melindapkan segala kekalutanku
Lalu pernah
Pernah senja menertawakan senyumku yang itu sebenar tangis
Senja selalu memerahkan biru yang cerah setiap tatap dalam linangan mataku
Seperti biar tampak menyala kerinduan diatas do’a ayah ibuku.