Sudah lama rasanya aku mendekam kegelapan ini—terkantuk-kantuk, terbatuk-batuk, mengutuk; harapanku.
Kala menatap ringkih gugusan lara, kala semakin tamak berjejal apa
Kemudian remang-remang menuju sinar, kemudian sekeliling terbias adu pandang
Putih!
bawakan aku sejumput tangis hingga sakit
Putih!
bawakan aku sejerat bengis hingga pahit
Putih!
bawakan aku, bawalah aku hinggap ke langit-langit
Biar kurasakan atap-atap hidupku, menunggu peraduanku
Bertemu nasibku, kubayangkan hari ini
Bertemu matiku; kumandangkan pergi ini
Bertemu Tuhanku; layakkah aku ini?
Bersih batin semoga kubawa
Suci beling semoga tak ternoda
Putihkah aku, gelapkah aku?
Jalanku; biarlah engkau dituntun oleh-Mu
2023
Rifqi Septian Dewantara adalah pegiat sastra asal Balikpapan, Kalimantan Timur Mei 1998. Karya-karyanya pernah tersebar di beberapa media online dan buku antologi puisi bersama. Kini bergiat dan berkarya di Halmahera, Maluku Utara. Bisa disapa melalui Facebook: Rifqi Septian Dewantara.