Putih: Puisi Rifqi Septian Dewantara

42
Tulisan Terkait

Loading

Sudah lama rasanya aku mendekam kegelapan ini—terkantuk-kantuk, terbatuk-batuk, mengutuk; harapanku.
Kala menatap ringkih gugusan lara, kala semakin tamak berjejal apa

Kemudian remang-remang menuju sinar, kemudian sekeliling terbias adu pandang

Putih!
bawakan aku sejumput tangis hingga sakit
Putih!
bawakan aku sejerat bengis hingga pahit
Putih!
bawakan aku, bawalah aku hinggap ke langit-langit
Biar kurasakan atap-atap hidupku, menunggu peraduanku

Bertemu nasibku, kubayangkan hari ini
Bertemu matiku; kumandangkan pergi ini
Bertemu Tuhanku; layakkah aku ini?

Bersih batin semoga kubawa
Suci beling semoga tak ternoda

Putihkah aku, gelapkah aku?
Jalanku; biarlah engkau dituntun oleh-Mu

2023

Rifqi Septian Dewantara adalah pegiat sastra asal Balikpapan, Kalimantan Timur Mei 1998. Karya-karyanya pernah tersebar di beberapa media online dan buku antologi puisi bersama. Kini bergiat dan berkarya di Halmahera, Maluku Utara. Bisa disapa melalui Facebook: Rifqi Septian Dewantara.

 

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan