Syair Gurindam Fitnah: M. Rizal Ical

Tulisan Terkait

Loading

Syair Gurindam Fitnah

Hendak mengkaji bahaya fitnah
Kadang membuat hubungan musnah
Saling menyalah melempar tomah
Malah petaka pasang melandah

Apabila fitnah sudah tersebar
Perkara buruk akan menjalar
Membuat hidup bertambah sukar
Merasa paling bersikap benar

Kalau mendapat sebuah berita
Hendaklah tabayyun baru berkata
Usah langsung sebar cerita
Kemaruk jahil menganggap nyata

Jikalau sudah termakan fitnah
Jadi pribadi selalu gegabah
Penduduk negeri resah gelisah
Alamat terkena dampak musibah

Kalau insan sebutan arif
Paham asal muasal ta’rif
Jangan terjebak bersikap naif
Mengambil tuntunan terlalu dhaif

Tersebar fitnah meraja lela
Jangan diturut jangan mencela
Salah perbaiki usah dibela
Benar diterima berpasrah rela

Usah pendam benci berkarat
Terlalu ikut dendam kesumat
Duduk bersembang menatap lekat
Barulah hidup terang berkilat

Fitnah berasal hasutan setan
Mengajak manusia tersesat jalan
Merasa pantas dalam ucapan
Padahal sengaja melanggar aturan

Muka mengata terlihat manis
Bumbu bertabur senyum tipis
Berjujai liur keluar berlapis
Sulit terbantah hendak ditepis

Kasihan insan menjadi korban
Menanggung malu bahan gunjingan
Tersudut menepi memikul beban
Air muka jatuh tertahan

Jika termakan berita fitnah
Gumam kelu serasa lidah
Panas kulit muka memerah
Sekujur badan mendapat susah

Teramat besar akibat bahaya
Senyo debar merenggut nyawa
Merana diri merasuk jiwa
Bukan dibuat sekadar pelawa

Terkadang sulit mata terpejam
Kenang fitnah lebihlah kejam
Kalah belati menusuk tajam
Lemas terkapar bagai tenggelam

Tukang fitnah segeralah bertaubat
Kampung abadi hanyalah akhirat
Dunia sementara beramal ibadat
Neraka panas tempat penjilat

Kalau sudah diberi lidah
Banyak bertasbih memuji Allah
Tenang diri dalam melangkah
Pahala akhirat semakin melimpah

Sebab fitnah pemutus silaturrahmi
Salah dalam paham memahami
Hubungan hambar tidak bersmi
Perilaku jahat hindari basmi

Orang terfitnah hidup sengsara
Diri tertuduh menanggung lara
Menahan sebak memikul bara
Cobaan berat terihat kentara

Sadarlah insan kehidupan nanti
Sempadan nyawa menjemput mati
Fitnah penyebab penyakit hati
Biasakan hidup saling simpati

Balasan kelak neraka Jahanam
Hancur berkeping badan terbenam
Bahang membakar hangat menyiram
Titian lurus terjerumus karam

Selama hidup perbanyak bersyukur
Tingkah laku perangai luhur
Sebelum jasad hancur terkubur
Syair nasehat bahan tadabbur

Kelapapati, 05 Syawal 1442 H

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan