Syair Pesona Tanjak: M. Rizal Ical

Tulisan Terkait
Berita Lainnya

Loading

Syair Pesona Tanjak

Pemuda Melayu melangkah segak
Kepala gagah memakai tanjak
Bukan hendak menunjuk lagak
Supaya bangsa berdiri tegak
 
Tanjak dipakai atas kepala
Pesona Melayu hias bianglala
Laksana api menyala-nyala
Sungguh benderang hingga nirmala
 
Tanjak bukan sekedar gaya
Tanda bangsa peduli budaya
Orang melayu sangat percaya
Junjung tradisi budaya kaya
 
Memakai tanjak berbaju kurung
Atas kepala adat dijunjung
Perilaku buruk jangan disanjung
Kemana-mana menjauh untung
 
Tanjak lambang berfikir bijak
Sangat teliti dalam bertindak
Terhindar sekedar bercakap bengak*
Banyak bual menunjuk bagak*

Tradisi bertanjak haruslah dipelihara
Pakailah setiap majlis acara
Bagai bangsawan penghuni indrapura
Gairah Melayu semakin membara

Berucap salam ketika bertemu
Sopan menyapa bertandang tamu
Wajah dipandang takkan jemu
Ketika bersedih menjadi ramu

Tunduk sekejap memberi hormat
Sungguh pribadi junjung martabat
Menyapa ramah kaum kerabat
Sambil bersalam jabatan erat

Duduk bersila dalam majlis
Santun bertutur senyuman manis
Bersembang kata santun menangkis
Silih sengketa segera ditepis

Kepada muda bergurau senda
Tua tertunduk menekuk dada
Dara tertawan paut tergoda
Melabuh hasrat cinta berpada

Menyarung tanjak sesuai tempat
Tersimpan rahasia tujuan matlamat
Orang paham bijak pendapat
Sebalik maksud tabir tersirat

Terkadang hadir suasana ramai
Majlis kenduri ketawa berderai
Jeling mata hendak menggapai
Begitu memukau tanpa berandai

Jangan sembarang ajak berlawan
Lihai bersilat tangkas gerakan
Ketika tumbuk bersatu tangan
Kaki melibas sebuah tendangan

Sangat menguasi ilmu batin
Gayung bersambut tenaga berpilin
Badan umpama berganti salin
Setiap sisi kekuatan terjalin

Kaki beralas pijakan capal
Terhadap duri bersabung kebal
Sesekali usah berpikir dangkal
Takut terdorong jatuh terpental

Tanjak gagah peranggi paras
Beserta gerak teramat tangkas
Senyum terkulum tidak beringas
Kembara buana serata direntas

Marilah mendekat bersatu hati
Kalau bersahabat sehidup semati
Terlambat langkah setia menanti
Perangai khas Melayu sejati

Seakan berhenti mentari bersinar
Ketika bertanjak langkah sejajar
Benar pesona sedang ditebar
Sekeliling takjub indah berpijar

Begitulah tanjak menyapa buana
Tetap nyaman setiap suasana
Mata memandang diam terpana
Laksana tidur terpejam lena

Hakikat tanjak otak berlindung
Anugerah Tuhan Maha agung
Bening pikiran tempat bernaung
Segala bahaya datang bergulung 

*Tanjak : penutup kepala khas melayu, Bengak: Bohong

Bagak: Cakap besar

Kelapapati, 14 Syawal 1441 H

Untuk pemuatan karya sastra (Puisi, Cerpen, Pentigraf, Esai, Pantun, Kritik, Resensi, Peristiwa Budaya, dan tulisan sastra lainnya) silakan dikirim melalui surel:

redaksi.tirastimes@gmail.com

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan