Gurindam Rindu: M. Rizal Ical

Tulisan Terkait

Loading

Gurindam Rindu

Kalau berjauhan apa dikenang
Wajah kekasih jelma terbayang
Hasrat hendak berkasih sayang
Selalu rindu datang bertandang
 
Saat rindu mengalun syahdu
Terasa sesak bernada sendu
Pertanda hasrat datang merindu
Kirimlah pesan rayuan syahdu
 
Apabila tiada kabar berita
Rindu menyesak jiwa menderita
Hendak diungkap mengkelu kata
Alamat galau seterang nyata
 
Apabila rindu datang membuai
Jiwa meronta hendak membelai
Semoga hubungan rajut merangka
Tiadalah batin terguncang badai
 
Rindu bukan bahasa budak
Obat bukanlah tawa terbahak
Saat datang kecamuk gejolak
Hati menanggung beban berontak

Rindu harus segera diungkap
Jangan sampai lama berharap
Luahan rasa perlud diucap
Supaya cinta hadir gemerlap

Memanglah sulit rindu ditahan
Kadang membuat merana badan
Hendak bekerja terganggu pikiran
Resah gelisah kalut tujuan

Tidur terganggu sulit terpejam
Mata belalak bagai mengeram
Hendak meluah barang terpendam
Pening kepala sulit diredam

Tiada seorang mampu memujuk
Ketika rindu datang mengamuk
Hanya kekasih harap memeluk
Mendodoi rayu terkagum angguk

Kadang makan tidak berselera
Kurus tubuh ditimpa sengsara
Sedang rindu semakin membara
Menanggung segala beban asmara

Hanya terbayang kenangan indah
Bersama kekasih hubungan bergairah
Merenda hari bahagia terserlah
Bersanding berdua mengukir sejarah

Seperti demam sekejap panas
Kemudian dingin gigil mengganas
Ramuan apapun tidak berbekas
Selain bertatap sampai puas

Mungkin terserang penyakit angau
Dampak mengkhayal lamun mengigau
Menahan sebak suara parau
Sepanjang hari dilanda risau

Rindu laksana hembusan angin
Tidak terlihat tetapi ingin
Gelisah bungkam pancaran batin
Renung gelora hajat terjalin

Tidur sekejap terbawa mimpi
Hanyut terkapar tiada bertepi
Hanya berteman nyanyian sepi
Walau tersusun menuntai rapi

Rindu seumpama senja beranjak
Berganti malam gelap berpijak
Hadir rembulan memang semarak
Tetapi siang memanggil teriak

Menunggu bertemu bernafas sesak
Terjungap lemah menggapai lemas
Harap alas jatuh terhempas
Malah terjerembab bisa mengganas

Rindu membuncah serba mendadak
Tentang cinta pernah bertapak
Kenangan lalu membekas jejak
Rindu meronta menjerit teriak

Jarak membentang sejauh pandang
Menjahit rindu berbenang panjang
Menguntai perih ketika mengenang
Harapan terus berdendang sayang

Demikianlah rindu terasa sulit
Serata dunia melingkup sempit
Tetapi apabila semangat bangkit
Berlari mengejar tanggan menggamit

Kelapapati, 7 Syawal 1441 H

Untuk pemuatan karya sastra (Puisi, Cerpen, Pentigraf, Esai, Pantun, Kritik, Resensi, Peristiwa Budaya, dan tulisan sastra lainnya) silakan dikirim melalui surel:

redaksi.tirastimes@gmail.com

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan