

Di senyap malam yang berselimut doa
nama itu berpendar dalam ingatan
Muhammad Kasim Arifin, cahaya yang tak padam
Jejaknya terukir di Waimital, pulau Seram di Maluku
Ia titipkan makna pada tiap langkah
warnai hati dengan ilmu dan laku
Ajarkan bahwa cahaya tak hanya di langit
tapi menyala dalam bening kalbu
Ia bukan mencari megahnya nama
bukan pula menumpuk harta kekayaan
Namun menanam harapan di tanah rakyat
agar hidup bersemi dalam kemakmuran
Lihatlah, jejak itu tetap ada,
dalam petak-petak sawah dan ladang, hijau dan subur
Dengan hasil melimpah sejahterakan masyarakat
Meski ia tak lagi di situ dan waktu terus menggerus hari
Namanya terpatri karena yang sejati takkan sirna,
terukir abadi dalam sanubari.
Rintis, 30 Januari 2025
Setiabasa, seorang ibu rumah tangga, ibu dua orang putra dan nenek sepasang cucu. Menyukai membaca sejak kecil: fiksi, non-fiksi dan juga puisi. Sedang belajar menulis puisi di Asqa Imagination School dan Ruang Kata. IG: @setia.xu