

Di kaki langit, mentari merangkak perlahan,
Langit jingga berbisik pada jiwa yang gersang,
Aku berjalan, mengejar waktu yang berlalu,
Mengejar magrib, saat langit bersujud pada-Nya.
Detik demi detik melarut dalam keheningan,
Seperti tasbih yang terurai dari tangan hamba,
Malam menanti dalam selimut doa dan pengharapan,
Menggapai Rahmat-Mu, ya Allah, yang tiada berbatas.
Magrib adalah panggilan cinta dari langit,
Membawa suara-suara yang memanggil untuk tunduk,
Menyeka lelah dari hiruk pikuk dunia,
Menuntun hati untuk kembali dalam sujud yang tenang.
Di sepertiga langit, harapku terbang tinggi,
Memohon ampunan atas segala khilaf dan lalai,
Ya Allah, Engkau Maha Pengasih,
Lembutkanlah langkahku dalam jalan yang lurus.
Cahaya magrib memeluk malam yang akan tiba,
Seperti cahaya iman yang menerangi gelapnya jiwa,
Dalam sujud terakhir sebelum malam merangkul bumi,
Ku titipkan doa, ku letakkan segala resah di tangan-Mu.
Ya Allah, Engkaulah yang Maha Mengetahui,
Segala yang tersembunyi di lubuk hati ini,
Magrib ini, kuserahkan segala yang aku miliki,
Mengharap ridho dan cinta-Mu, yang tiada terperi.
Mengejar magrib, mengejar cahaya cinta-Mu,
Di setiap senja yang datang, kutemukan Engkau.
Pku 10 Agust 2024