Puasa Sunnah dan Terapi Penyembuhan Kanker: Catatan Nafi’ah al-Ma’rab

45

Salah satu ibadah terbaik di siang hari yang mampu melindungi diri kita dari berbagai keburukan adalah berpuasa. Berpuasa sunnah mulai dari Senin dan Kamis, pertengahan bulan hingga puasa Daud. Semuanya memiliki keutamaan pahala di sisi Allah swt.

Baiklah, saya tidak akan membahas dalam perspektif agama, tetapi pada aspek-aspek lainnya.

Tahun 2020 adalah awal saya mulai merutinkan puasa sunnah. Selain karena alasan secara keagamaan, ada satu kondisi yang memang pada saat itu mengharuskan saya berpuasa.

Suatu hari saya merasakan rasa sakit pada benjolan di salah satu bagian tubuh. Makin hari rasanya makin terasa sakit. Semakin saya banyak makan, biasanya sakitnya akan meningkat. Saya pasrah waktu itu.

Hal yang saya lakukan fokus berdoa pada puasa-puasa saya, meminum air madu dan lemon hangat di pagi hari serta memperbanyak konsumsi tempe.

Alhamdulillah, tidak sampai tiga bulan rasa sakit hilang. Benjolan pun mengecil dan tidak sakit lagi. Puasa sunnah yang saya kerjakan adalah Daud, sehingga pada saat itu berat badan pun Alhamdulillah turun drastis.

Di satu sisi kekuatan puasa di siang hari seperti perisai yang membuat saya seperti ditahan untuk melakukan hal-hal negatif. Seperti ada yang mencegah, membisikkan ya sudahlah, diam, jangan lakukan, bla-bla.

Waktu itu saya tidak punya referensi ilmiah tentang puasa. Bagi saya yang penting saya berdoa saja pada Allah pada saat puasa supaya dihindarkan dari keburukan.

Berpuasa di siang hari seperti mengantarkan kita pada bulan Ramadan. Jika ingin merasakan aura Ramadan, maka pilihlah puasa Daud yang membuat kita berpuasa hampir tiap hari.

Belakangan penelitian ilmiah tentang manfaat puasa sudah cukup banyak. Salah satunya tentang manfaat puasa untuk penyembuhan kanker.

Penelitian di Amerika dan Eropa secara klinis menyebutkan puasa dapat membunuh sel kanker. Sel kanker membutuhkan energy untuk bertahan dan berkembang, tetapi sel itu sendiri tidak memiliki energy. Suplainya dari jaringan tempat ia tumbuh.

Maka pada saat kita berpuasa, kondisi metabolism sel kanker berubah. Karena tidak adanya suplay energy dari luar, sel tersebut akan menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas ini malah akan membunuh sel kanker itu sendiri.

Kata Om Zaydul Akbar, puasa adalah detoks untuk tubuh. Detoks harian adalah puasa Daud, detoks mingguan puasa Senin-Kamis, dan detoks bulanan adalah puasa pertengahan bulan. Bisa dipilih sesuai kemampuan.

Maka berdasarkan pengalaman saya pribadi, puasa adalah salah satu ibadah paling hebat yang menjawab masalah-masalah hidup. Keluhan sakit solusinya puasa, keluhan jiwa solusinya puasa, keluhan urusan keduniaan pun solusinya puasa.

Bulan Rajab menjadi awal waktu yang baik untuk memulainya. Sebelum datangnya Sya’ban dan Ramadan yang memang menuntut kita untuk berpuasa lebih banyak.

Dulu, saya adalah orang yang paling sulit untuk berpuasa sunnah. Saya ingat sekali jika harus dimintai amal yaumi, data yang paling sering kosong adalah puasa sunnah. Paling susah untuk puasa karena berbagai alasan, tetapi saya akhirnya menghukum diri saya. Apa yang paling saya tidak bisa harus saya patahkan menjadi yang paling disukai.

Hidup sehat bersama puasa, insyaallah.

De Daikos, 24 Januari 2025

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan