

Di balik bilik yang gulita
Ada jemari yang menata asanya
Merapal beberapa do’a, Membelai beberapa aksara, Konon itu adalah namamu
Dibalik bilik yang pasi remangnya
Tampak bayang menari tunggal memeluk diri dalam sepinya
Membelai belai keibaan, menenggak nenggak aroma harap, yang konon ia racik atas namamu
Di balik bilik yang langu
Ia berteriak dalam bisunya, mencuap cuap sendirian mencumbui perdebatan, yang konon itu adalah dirimu
Di balik bilik yang semu
Ada ia yang meniduri egonya dalam sepi, mengebat beberapa amuknya dalam namamu
Di balik bilik yang memutih ibanya
Ada ia yang melukis lukis segala tentang engkau dan beberapa sepinya yang kesepian
Menanak tenang dalam marahnya, menumpahkan tawa dalam genang nayanikanya yang palung.