The Power of Media in Shaping Our View on Issues: by Imam Shamsi Ali*

24

I often emphasize that the most intense warfare in today’s information era is the battle of images and perceptions. This warfare aims to shape public opinion on a particular issue. Ultimately, the issue will be defined by the opinions formed based on the cultivated images and perceptions.

The role of mass media, including social media, is significant in building these images and perceptions. Mass media can tarnish the reputation of the innocent and clear the name of the guilty, depending on the desired image and perception.

The complexity of mass media often leads to dishonesty in reporting information. A classic example illustrates this point: “A dog biting a man is not news, but a man biting a dog is.

Recently, we have been reminded of this reality. Almost all mass media outlets, particularly those in regions claiming to uphold honesty and civilization, have been guilty of at least one of the following:

1. Spreading false information (fake news): Reporting untrue events or fabricating stories. For instance, CNN later retracted reports of Palestinian fighters killing Israeli children and raping Israeli women.
2. Sensationalizing negative events: Amplifying tragic events affecting one party while downplaying or hiding similar events affecting the other party. The killing of Israeli children received extensive coverage, whereas the massacre of Palestinian children was largely ignored by Western media.
3. Reversing facts: Framing the guilty party as innocent and vice versa. The Palestinian struggle for independence is portrayed as terrorism, while Israel’s killing of civilians is justified as self-defense.

The Importance of Taking a Stance

What I want to emphasize is the importance of taking a stance in this conflict. Remaining neutral, especially when values and lives are at stake, is deeply questionable and may indicate uncertainty or even hypocrisy.

When taking a stance, individuals typically have their reasons or motivations. A person with a clear mind and conscience will not base their stance solely on emotional or sentimental grounds, nor on self-interest. Instead, their stance will be guided by noble values, whether from a religious or humanitarian perspective.

The Israeli-Palestinian issue is a matter of colonization and oppression, where one party’s basic rights are violated by another. When discussing colonization and oppression, we are talking about freedom and justice – core values in both religious and humanitarian contexts.

In Islam, colonization is seen as the antithesis of faith in the oneness of God (Tawhid). Therefore, believing in Tawhid necessitates resistance to colonization, regardless of the perpetrator or victim.

From a humanitarian perspective, colonization violates fundamental human rights. Moreover, both Islamic and humanitarian values emphasize the importance of solidarity and brotherhood.

Islam stresses the need to maintain both Islamic brotherhood (ukhuwah Islamiyah) and human brotherhood (ukhuwah basyariyah). Part of this involves building solidarity with fellow human beings.

Therefore, supporting the oppressed nation in this conflict is not only valid but also obligatory, both from a religious and humanitarian standpoint.

If you are a Muslim, and more importantly, a human being, there is no reason not to support Palestine. Even if you are not a Muslim, but still a human being, there is no justification for not supporting Palestine.

Unfortunately, the influence of media in shaping public opinion and the hypocrisy of the international community have led many people to lose their moral compass. As a result, the truth is distorted, the victims of oppression turn evil and the evil oppressors are portrayed as victims.

May Allah guide us.

NYC Subway, 24 January 2025

*Director, Jamaica Muslim Center/ President, Nusantara Foundation

Kekuatan Media dalam Membentuk Pandangan Kita tentang Isu: oleh Imam Shamsi Ali*

Saya sering menekankan bahwa perang paling intens di era informasi saat ini adalah pertempuran citra dan persepsi. Perang ini bertujuan untuk membentuk opini publik tentang suatu isu tertentu. Pada akhirnya, isu tersebut akan ditentukan oleh opini yang terbentuk berdasarkan citra dan persepsi yang dibentuk.

Peran media massa, termasuk media sosial, sangat signifikan dalam membangun citra dan persepsi ini. Media massa dapat merusak reputasi orang yang tidak bersalah dan membersihkan nama orang yang bersalah, tergantung pada citra dan persepsi yang diinginkan.

Kompleksitas media massa sering kali menyebabkan ketidakjujuran dalam melaporkan informasi. Sebuah contoh klasik menggambarkan hal ini: “Anjing menggigit manusia bukanlah berita, tetapi manusia menggigit anjing adalah berita.

Baru-baru ini, kita telah diingatkan akan kenyataan ini. Hampir semua outlet media massa, terutama yang berada di daerah yang mengklaim menjunjung tinggi kejujuran dan peradaban, telah bersalah atas setidaknya salah satu dari hal berikut:

1. Menyebarkan informasi palsu (berita bohong): Melaporkan peristiwa yang tidak benar atau membuat cerita palsu. Misalnya, CNN kemudian mencabut laporan tentang pejuang Palestina yang membunuh anak-anak Israel dan memperkosa wanita Israel.

2. Mensensasi peristiwa negatif: Meningkatkan peristiwa tragis yang mempengaruhi satu pihak sambil meremehkan atau menyembunyikan peristiwa serupa yang mempengaruhi pihak lain. Pembunuhan anak-anak Israel mendapat liputan luas, sedangkan pembantaian anak-anak Palestina sebagian besar diabaikan oleh media Barat.

3. Membalik fakta: Menggambarkan pihak yang bersalah sebagai tidak bersalah dan sebaliknya. Perjuangan Palestina untuk kemerdekaan digambarkan sebagai terorisme, sementara pembunuhan warga sipil oleh Israel dibenarkan sebagai pembelaan diri.

Pentingnya Mengambil Sikap

Apa yang ingin saya tekankan adalah pentingnya mengambil sikap dalam konflik ini. Tetap netral, terutama ketika nilai-nilai dan nyawa dipertaruhkan, sangat dipertanyakan dan mungkin menunjukkan ketidakpastian atau bahkan hipokrisi.

Ketika mengambil sikap, individu biasanya memiliki alasan atau motivasi mereka sendiri. Seseorang yang memiliki pikiran dan hati nurani yang jernih tidak akan mendasarkan sikap mereka hanya pada alasan emosional atau sentimental, maupun pada kepentingan pribadi. Sebaliknya, sikap mereka akan dipandu oleh nilai-nilai mulia, baik dari perspektif agama maupun kemanusiaan.

Masalah Israel-Palestina adalah masalah kolonisasi dan penindasan, di mana hak-hak dasar satu pihak dilanggar oleh pihak lain. Ketika membahas kolonisasi dan penindasan, kita berbicara tentang kebebasan dan keadilan – nilai-nilai inti dalam konteks agama dan kemanusiaan.

Dalam Islam, kolonialisasi dipandang sebagai antitesis dari iman kepada keesaan Tuhan (Tawhid). Oleh karena itu, percaya pada Tawhid memerlukan perlawanan terhadap kolonialisasi, terlepas dari pelaku atau korban.

Dari perspektif kemanusiaan, kolonisasi melanggar hak asasi manusia yang mendasar. Selain itu, baik nilai-nilai Islam maupun kemanusiaan menekankan pentingnya solidaritas dan persaudaraan.

Islam menekankan perlunya menjaga persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyah) dan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah basyariyah). Sebagian dari ini melibatkan membangun solidaritas dengan sesama manusia.

Oleh karena itu, mendukung bangsa yang tertindas dalam konflik ini tidak hanya sah tetapi juga wajib, baik dari sudut pandang agama maupun kemanusiaan.

Jika Anda seorang Muslim, dan yang lebih penting, seorang manusia, tidak ada alasan untuk tidak mendukung Palestina. Bahkan jika Anda bukan seorang Muslim, tetapi tetap seorang manusia, tidak ada alasan untuk tidak mendukung Palestina.

Sayangnya, pengaruh media dalam membentuk opini publik dan kepura-puraan komunitas internasional telah membuat banyak orang kehilangan kompas moral mereka. Akibatnya, kebenaran diputarbalikkan, korban penindasan menjadi jahat, dan penindas yang jahat digambarkan sebagai korban.

Semoga Allah membimbing kita.

Kereta Bawah Tanah NYC, 24 Januari 2025

*Direktur, Jamaica Muslim Center/ Presiden, Nusantara Foundation

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan