

Tumbuhkan semangat kolaborasi, Pegiat Rumah Baca Teratak Literasi hadir dalam kegiatan Bincang Literasi yang di taja Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Literasi Balai Bahasa Provinsi Riau pada tanggal 19 Januari 2024 bertempat di Samara Coffe dan Space.
Kegiatan tersebut dihadiri Toha Machsum selaku Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Yulita Fitriani selaku Koordinatir KKLP Literasi, Fitriandi selaku Pengurus KKLP Literasi dan juga fasilitator kegiatan serta Muzakir sebagai narasumber praktik baik sebagai penerima manfaat bantuan pemerintah dari Taman Baca Iqro.
Acara di hari minggu pagi tersebut diikuti puluhan komunitas literasi yang berada di sekitar Pekanbaru. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempertemukan komunitas literasi dan menguatkan kompetensi komunitas literasi melalui penyampaiaan informasi mengenai pemanfaatan program bantuan pemerintah serta praktik baik pada kegiatan bantuan pemerintah untuk literasi.
Yulita Fitriani dalam pengantarnya mengharapkan dari kegiatan ini berdampak kedepannya. “Bincang literasi ini diharapkan dapat menunjang komunitas literasi menjadi lebih produktif lagi ke depannya”, ucap Koordinator KKLP Literasi tersebut.
Kemudian dalam sambutan Kepala Badan Balai Bahasa Provinsi Riau menyampaikan apresiasi luar biasa atas kegiatan tersebut. “Dengan penggunaan anggaran yang sangat efektif, semoga kegiatan ini dapat memberikan kebermanfaatan bagi komunitas literasi yang ada di Riau” tuturnya. Lebih lanjut selain mengenai bantuan pemerintah untuk komunitas literasi, beliau juga menyampaikan perlunya pemanfaatan komunitas literasi sesuai bidangnya sebagai mitra narasumber dalam kegiatan.
Selanjutnya pada sesi penyampaiaan tata cara pengajuan bantuan oleh Fitriandi, pengurus KKLP Literasi dan juga sebagai fasilitator kegiatan tersebut, hal yang harus di garis bawahi adalah terdapat kemudahan administrasi untuk pengajuan di tahun ini, yakni bagi komunitas literasi yang tidak memiliki akta notaris persyaratan tersebut dapat diganti dengan surat keterangan yang di peroleh dari Balai Bahasa Provinsi Riau. “Ini diharapkan memudahkan komunikasi literasi yang ada” ujarnya.
Hal tersebut disambut baik peserta yang hadir, salah satu nya adalah Bambang Purniarso, peserta dari Rumah Baca Teratak Literasi. “Hal tersebut sangat membantu bagi kami, namun jika tetap diperlukan akta notaris sebagai persyaratan, maka sebaiknya adanya wadah untuk memfasilitasi hal tersebut secara satu pintu, agar komunitas literasi yang baru bergabung mendapat kemudahan” ungkapnya. Hal tersebut senada dengan usulan peserta lain sebelumnya yang menginginkan adanya konsorsium untuk menampung komunitas-komunitas literasi.
Seterusnya di kesempatan yang ada, Muzakir sebagai pemateri untuk penyampaiaan praktik baik selaku penerima manfaat bantuan pemerintah dari Taman Baca Iqro mengatakan pentingnya karya yang di hasilkan. “Kemarin ada menulis dongeng, atau hasil kegiatan literasi yang nantinya dapat ditampilkan pada Pekan Literasi Nasional (PLN) ” ungkapnya.
Lebih banyak, Muzakir juga menyampaikan untuk membuat RAB kegiatan sesuai kategori literasi bagi setiap komunitas literasi, “makanya Bapak/Ibu rancang dari sekarang apa kegiatan-kegiatannya yang betul-betul masuk di dalam kategori” ujarnya lagi.
Lanjutnya, bahwa perlu TBM untuk mengunggah kegiatan literasi pada media sosial tidak terbatas pada satu media sosial namun menyesuaikan perkembangannya, karna hal tersebut menjadi penilaian penerima bantuan. “kita masukkan, dipromosikan di tik tok, dipromosikan di Instagram. Kegiatan ini minimal 2 tahun terakhir, ini juga bahan seleksi dari nasional”. pungkasnya diakhir sesi acara.
Setelah kegiatan ini berjalan dengan khidmat dan sangat informatif, Kepala Badan Balai Bahasa, Toha Machsun diakhir sesi menutup kegiatan tersebut.