Karena Kalian Gunung, Kami Pun Menjelma Jadi Angin, kepada rakyat riau yang terus berjuang: Puisi Fakhrunnas MA Jabbar
kami tahu sejak dulu
gunung menggapai awan
wajah temberang membuang bayang ke lautan
seribu burung berkabar di dahan-dahan
oh, terlalu lama kegelapan ini
terbungkam cahaya di punca kalian
kami tahu sejak dulu
moyang kami sang sapurba berdiam di bukit seguntang
turun dari gunung menyusuri gelombang
emporium melayu pun dipancang
dari lingga ke penyengat membentang
hingga tumasik dan melaka
apa peduli kalian kala menikam sejarah kami
walau zapin dan selembayung masih membilang
kami tahu sejak dulu
tak ada gunung tak garang
memuntahkan lahar api di liang kepundan
tak sesiapa yang dapat menyiram bara
sedang hujan datang semusim-semusim saja
kala berjuang kita bersama
kala merdeka masih bersama
kala bahagia kenapa tak merata
sungguh, kami tak terima
inilah negeri tak bergunung tapi bermarwah
sejak dulu jadi ladang perburuan
tiap waktu terus dikepung
dari perbukitan hingga lautan
dari butiran pasir hingga hutan
dari pertambangan hingga lahan
dari minyak hingga perniagaan
apa lagi kini yang tersisa?
dah lama tudung periuk tak dinyanyikan
dah habis kain buruk menghapus tangisan
dah lama pesan perih disampaikan
dah habis pula segala ucapan
dah lama janji ditaburkan
dah habis pula kesabaran
sekarang masanya kami meminta
bagian kami yang terabai lama
dengan segenap doa dan marwah
sekarang masanya kami berkata
kembalikanlah semua
sebab kami tak rela
karena kalian gunung
kami pun menjelma jadi angin
sebab angin dapat tiupkan awan
dan awan akan turunkan hujan
hanya hujan luluhkan kalian
sampailah kami di garis batas perjuangan
sambil mengacungkan kepalan
jangan tunggu amuk kami
atas nama harga diri
sekali layar dikembangkan
tak mungkin surut lagi
esa hilang dua terbilang
tak ‘kan melayu hilang di bumi
pekanbaru, 06.24