

Pengasuh : Bambang Kariyawan Ys
di perbatasan laut antar hila dan hitu, suara menderu-deru serupa burung kasturi pulang ke sarang. suara itu selalu terdengar menjelang senja. saat suara itu menderu lalu bergemuruh, tiada kata yang paling menakutkan selain perpisahan tanpa menyatunya dua telapak tangan.
ada bahasa gelisah selalu membara di dalam dada, selalu menyala di daun telinga. gelisah itu kadang menjelma kata-kata tanpa suara lalu tumbuh bilur di tubuh bersama waktu yang semakin membiru. ada yang jauh nun jauh
di batas lautan itu suara itu semakin menderu saat genggaman sulit tuk menyatu diam-diam membeku bersama waktu yang tak mau berpaling dari masa lalu.
masih diharapkan adanya suara itu– pergi menjemput masa lalu yang tak pernah mau diasingkan dari telinga dan isi kepalamu yang masi hijau itu.
bila kau orang yang asalnya dari dua negeri itu kau dapat memahami suara apakah itu yang selalu menderu, selalu bergemuruh serupa rindu yang semakin dekat pada bahu ibumu.
tahoku, 04 Mei 2021
Firman Wally, penyair kelahiran Tahoku, 03 April 1995.
Karya sastranya sudah termuat di berbagai antologi dan di berbagai media online.
Antologi puisi tunggalnya “Lelaki Leihitu”
Untuk pemuatan karya sastra (Puisi, Cerpen, Pentigraf, Esai, Pantun, Kritik, Resensi, Peristiwa Budaya, dan tulisan sastra lainnya) silakan dikirim melalui surel:
redaksi.tirastimes@gmail.com