Burung-burung Putih
Burung-burung putih
itu santri
yang terbang bergerumbul
yang ditembaki para pemburu berotak tumpul
Dulu dan kini
Tapi
Baju zirah sang kiai
Menghidupkannya kembali
Hidup yang berarti
Lalu
Burung-burung putih itu
Berdiri lagi
Terbang kembali
Mengelilingi bumi
Menyingkirkan duri-duri
Cahaya Mas, 2025
Kapan
Segala mati
Telah kulihat dengan mata kepala sendiri
Telah kusentuh dengan jari sendiri
Telah kutangisi dengan air mata sendiri
Lalu
Kau masih teguh dalam setia
Melayani nafsu angkara setiap hari
Kapan kau sadar diri?
Cahaya Mas, 2025
Wanitaku
“Makanlah roti ini!”
“Kenapa kau habiskan rotinya!”
“Cepat minta maaf!”
“Maaf.”
Dan aku akan selalu mencintainya
Cahaya Mas, 2025
Dedi Febriyanto. Seorang pendidik di MTs/MA Futuhiyyah Cahaya Mas OKI. Tidak menyukai kopi, tapi begitu menyukai puisi.