Gurindamku | Puisi Bambang Kariyawan Ys

93

GURINDAMKU

Tuanku Raja Ali Haji

Izinkan anak negeri mengadu

Pasal 1 Gurindammu kini dilupakan

Anak negeri lupa memegang agama

Telah lupa apa itu makrifat

Tidak yakin bahwa masih ada kehidupan akhirat

Lidahpun sudah keluh menyebut Asma Allah

Tuanku Raja Ali Haji

Izinkan anak negeri mengeluh

Pasal 2 Gurindammu kini hilang

Anak negeri sudah tak ingat

Kalau rukun Islam ada lima

Yang kini diingatnya hanya angka dan rumus

Tuanku Raja Ali Haji

Izinkan anak negeri berkata

Pasal 3 Gurindammu kini buta

Anak negeri sudah tak mampu lagi mengendalikan

Mata, kuping, lidah, tangan, perut, anggota tengah dan kaki

Anggota-anggota itu dibiarkan lepas seperti angin bertiup

Tuanku Raja Ali Haji

Izinkan anak negeri berteriak

Pasal 4 Gurindammu kini tertusuk

Anak negeri telah menusukkan panah dalam hatinya

Sehingga hati menjadi mati

Dengki, umpat, marah, bohong, bakhil, berkata kotor, dan takbur

Telah mengkarati hati yang seharusnya bersih

Tuanku Raja Ali Haji

Izinkan anak negeri bertutur

Pasal 5 Gurindammu kini luntur

Anak negeri semakin angkuh

Tidak mau lagi belajar dari orang lain

Tidak mau lagi melihat budi dan bahasa

Tidak mau lagi bertanya dan belajar

Tuanku Raja Ali Haji

Izinkan anak negeri bertanya

Pasal 6 Gurindammu kini kemana?

Anak negeri sudah tidak lagi bisa mencari

Tulisan Terkait

Rempang: Husnu Abadi

sahabat, guru, isteri, kawan, dan abdi

Anak negeri hanya sibuk mencari kepuasan diri

Tuanku Raja Ali Haji

Izinkan anak negeri mengeluh

Pasal 7 Gurindammu kini luluh

Anak negeri tidak lagi mampu bertutur kata dengan santun

Terlalu banyak menjual kata yang keluar hanyalah kata-kata tak bermakna

Kata-kata menyakitkan sehingga membuat orang hilang rasa menghargai

Tuanku Raja Ali Haji

Izinkan anak negeri bermadah

Pasal 8 Gurindammu kini pecah

Anak negeri sudah lupa untuk menghargai dirinya

Anak negeri hanya mampu memuji dan menyanjung diri

Tuanku  Raja Ali Haji

Izinkan anak negeri mengingat

Pasal 9 Gurindammu kini tersengat

Anak negeri lupa kalau syaitan itu musuh

Tapi banyak yang menjadikannya kawan sejati

Tuanku Raja Ali Haji

Izinkan anak negeri meminta

Pasal 10 Gurindammu kini terbata-bata

Anak negeri sudah lalai akan keberadaan bapa, ibu, anak, isteri dan kawan

Lalai kalau Allah akan murka

Tuanku Raja Ali Haji

Izinkan anak negeri bimbang

Pasal 11 Gurindammu kini terombang-ambing

Anak negeri lupa untuk berkehendak

Kehendak untuk memegang amanat

Tuanku Raja Ali Haji

Izinkan anak negeri bertitah

Pasal 12 Gurindammu kini hilang

Anak negeri lupa mengingatkan pemimpin

Seolah lupa mana kasa dan mana cindai

Tuanku Raja Ali Haji

Maafkan anak negeri

Gurindammu kini benar-benar kandas


Pekanbaru, 2011 dan 2022

Bambang Kariyawan Ys, Kepala SMAS Cendana Mandau. Aktif dalam organisasi kepenulisan Forum Lingkar Pena Riau dan Redaksi Tirastimes. Penerima Penghargaan Acarya Sastra dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019 dan Penghargaan Tokoh Bahasa dan Sastra dari Balai Bahasa Provinsi Riau Tahun 2020. Karya puisi buku tunggal “Lelaki Pemanggul Gurindam” dan “Simfoni Bernada Satu” serta puluhan antologi bersama penyair. WA: 08117595971.

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan

1 Komentar
  1. Sih Yuliawati mengatakan

    Keren Pak. Luar biasa. Sukses selalu ya Pak.