Selesai kerja siang benderang
Terik mentari hangat memanggang
Tetapi pikiran gembira riang
Sekejap lagi berkemas pulang
Kumandang azan alun terdengar
Seiring khatib menapak mimbar
Sholat Jum’at syari’at syi’ar
Tersentuh hati rasa bergetar
Dalil perjalanan rukhsah diambil
Bukan abai perintah panggil
Sadar diri teramat kerdil
Terkadang syukur senandung kecil
Sebelum bergegas tinggalkan pulau
Sahabat mengajak singgah memantau
Pantai Ketapang lambai menghimbau
Mengajak sekejap bersenda gurau
Melewati jalan menyibak debu
Gairah tersentap gelegak menggebu
Cerita lama mengajak bercumbu
Pasir putih menyentuh kalbu
Sepanjang jalan lagu berdendang
Jemari tangan turut bergoyang
Sesudah makan menyenak kenyang
Teringin cepat datang bertandang
Sejurus kemudian mata tersekat
Melihat pandai indah memikat
Lambaian pohon memanggil dekat
Deburan ombak mengajak rehat
Hilang letih berganti kagum
Takjub memandang terukir senyum
Ciptaan Tuhan takbir berdentum
Terucap syukur lidah mengulum
Sebelum kaki menginjak pasir
Angin menerpa kulit berdesir
Sejenak shalat sambil berzikir
Tumpah tangis deras mengalir
Selesai do’a khusyuk munajat
Bangkit melangkah hasrat menguat
Walau cuaca panas menyengat
Tiada peduli melepas hajat
Terhampar pasir seluas pandang
Tanpa sedikit mata terhalang
Terpijak halus kaki meregang
Terpasung kuat rantai mengekang
Gelombang selat mengajak bercanda
Bersama ombak memeluk menggoda
Menambah kemaruk membuncah dada
Tanpa batasan berakhir tiada
Sibuklah mengkhayal termenung jauh
Rindu kecamuk sampai melepuh
Tidak sanggup hendak bertaruh
Karena cinta membuat rapuh
Seandainya kekasih ajak menjeling
Saling menatap berada samping
Sungguh buana sampai merinding
Ikatan cinta takkan berpaling
Gagap membisu merisau tekak
Hubungan terhalang jangkauan jarak
Nasib tidak dapat mengelak
Amanah mesti berjalan tegak
Daun ketapang melambai pelan
Ditiup angin desir bisikan
Kabar dibawa seakan-akan
Rebak berita haus belaian
Sekejap habis menunggu pulang
Berakhir kunjung pantai ketapang
Entak kapan kembali bertandang
Nikmat bertandang kapan terulang
Beberapa jam singgah menjengah
Lukisan alam panorama indah
Hilang penat beserta lelah
Tersisa tinggal takjub terserlah
Lain waktu kembali berkelah
Berharap hujan turun menyimbah
Supaya selimut timbus tertedah
Berbalas peluk gelora gairah
Terasa berat ketika beranjak
Tetapi kekasih sudah berteriak
Tanya anak kemana bapak
Rindu bertandang didih gelegak
Rupat, 02 R. Awal 1443 H