
Melayani Penerbangan VVIP Bersama Presiden Soeharto ke Vietnam dan Jepang : Oleh Tutin Apriyani
Melayani Penerbangan VVIP Bersama Presiden Soeharto ke Vietnam dan Jepang : Oleh Tutin Apriyani
Oleh Tutin Apriyani
SEPANJANG karier saya sebagai pramugari di maskapai Garuda Indonesia ada peristiwa yang tak akan pernah terlupakan. Waktu itu tahun 1990, saya diberi kehormatan luar biasa untuk ikut melayani penerbangan VVIP bersama Presiden Soeharto dalam rangkaian perjalanan kenegaraan menuju Vietnam dan Haneda, Jepang.
Persiapan untuk penerbangan ini sangat detail dan penuh kehati-hatian. Sebagai bagian dari awak kabin, kami menjalani pelatihan khusus untuk memastikan bahwa semua aspek penerbangan memenuhi protokol VVIP. Mulai dari prosedur pelayanan, etika, hingga penguasaan situasi di udara.
Pada hari keberangkatan, suasana bandara terasa begitu istimewa. Pesawat Garuda Indonesia telah disiapkan maksimal. Ketika Presiden Soeharto beserta rombongan tiba, seluruh awak kabin termasuk saya menyambut dengan penuh hormat dan kebanggaan.
Di dalam kabin, tugas saya dan teman-teman awak kabin adalah memastikan segala kebutuhan Presiden dan rombongan terpenuhi dengan sempurna. Setiap detail, mulai dari makanan, minuman, hingga kenyamanan selama penerbangan, diperhatikan dengan cermat. Meski suasana penuh keseriusan, Presiden Soeharto memiliki pembawaan yang tenang dan ramah, yang membuat suasana penerbangan terasa lebih hangat.
Penerbangan menuju Vietnam berlangsung dengan lancar. Rombongan yang ikut selain keluarga Pak Harto dan kedua putrinya Siti Hardianti Rukmana atau Mbak Tutut dan Siti Hediati Haryadi (Mbak Titiek), sejumlah pejabat negara antara lain Mensesneg. Moerdiono. Direktur Utama Garuda Soeparno (pada masa itu) bersama beberapa jajaran direksi Garuda pada waktu itu juga ikut. Selain itu ada pula sekitar puluhan Pemimpin Redaksi Media ikut dalam rombongan serta para pebisnis.
Acara makan malam kenegaraan di Vietnam berlangsung penuh kemegahan layaknya jamuan makan malam kenegaraan. Acara ini menjadi simbol diplomasi yang kuat antara Vietnam dan Indonesia sekaligus menampilkan kekayaan budaya dan kuliner Vietnam.
Jamuan makan malam ini dihadiri oleh Presiden Vietnam, para pejabat tinggi pemerintah, serta delegasi negara tamu. Selain itu, sejumlah duta besar, pemimpin bisnis, dan tokoh masyarakat turut hadir, menjadikan acara ini momen yang sarat dengan diskusi bilateral penting.
Sajian makan malam menyajikan kuliner khas Vietnam, disajikan mulai makanan tahap demi tahap mulai dari appetizer hidangan pembuka seperti nem cuốn (lumpia segar), phở bò (sup mie daging sapi), main course cha cá (ikan panggang dengan bumbu kunyit), dan menu lainnya yang mengugah selera, sampai hidangan penutup (dessert) berupa chè (puding manis khas Vietnam) dan lain-lainnya.Terakhir buah-buahan tropis segar
Kunjungan Kenegaraan di Jepang
Setelah kunjungan di Vietnam selesai, rombongan presiden melanjutkan penerbangan menuju Haneda, Jepang. Pemerintah setempat menyambut kami dengan suasana penuh keramahan..
Pengalaman ini tidak hanya memperkaya perjalanan karier saya sebagai pramugari, tetapi juga menanamkan rasa bangga sebagai bagian dari maskapai nasional yang dipercaya untuk membawa pemimpin bangsa. Melayani Presiden Soeharto dalam misi kenegaraan ini adalah sebuah kehormatan besar yang akan selalu saya kenang sepanjang hidup saya.
Sebagai bagian dari tim Garuda Indonesia, kami selalu berusaha memberikan yang terbaik, karena kami tahu bahwa setiap penerbangan membawa harapan dan citra bangsa ke dunia internasional.*
Hj. Tutin Apriyani, SE adalah pramugari maskapai pemerintah 1980-1993, pernah terbang bersama rombongan VVIP Presiden Soeharto. Pensiun tahun 2018.