

SAAT MENANTIMU PULANG
Senja mulai merunduk di ufuk barat, rona jingga menyembur di antara awan-awan. Lilla masih duduk di pelataran rumahnya. Seperti biasa, menunggu suami pulang dengan menyambutnya tepat di pintu rumah. Hari ini suaminya menelepon bahwa dia akan pulang lebih lama dari biasanya. Lilla duduk di balai bambu dengan sesekali mengelus calon buah hatinya dalam kandungan. Sesekali mulutnya berkomat-kamit mengajak berbicara bayi dalam perutnya. Terkadang doa-doa ia panjatkan sembari mengelus perut agar kelak si jabang bayi lahir dengan selamat.
Di sudut yang berbeda Ning Tini menyaksikan gelagat Lilla dari jauh. Tangannya mengepalkan tinju, entah berapa puluh kali selalu ia sampaikan kepada Lilla. Jangan pernah keluar rumah kala senja. Sedang Lilla asyik duduk di teras menanti suaminya pulang. Berulang kali dia wanti-wanti kepada Lilla agar membawa benda-benda tajam berukuran kecil untuk menjaga jabang bayinya. Benda semacam pemotong kuku, silet, peniti, jarum pentul dan sebagainya. Benda semacam itu dipercaya masyarakat sekitar sebagai azimat tolak balak.
Tini menghampiri Lilla dan mulai mencerocos seperti biasa.
“Kau tak membaca senjata kecil seperti yang selalu kusampaikan?”
“Tidak”
“Jika sesuatu terjadi pada bayimu, kau akan menyesal!”
“kiranya apa yang akan membahayakan bayiku? Tidak ada hal terjadi tanpa seizin Allah SWT. Dan sekalipun kau memaksaku, aku tidak akan meletakkan kepercayaanku pada azimat yang hanya membuatku bergantung padanya”
“apa yang membuatmu begitu yakin?”
“Aku percaya kepada Allah SWT, dan tidak akan menggantungkan kepercayaanku pada hal-hal selain itu”. Kemudian Lilla pergi masuk ke ruang tamu rumahnya. Dengan permintaan maaf yang tidak terucap. Ia mendelik ke arah jam dinding dan bergumam.
“lima menit lagi suamiku akan datang”. Tak lama kemudian pintu diketuk dan suaminya pulang.
Sambibulu, Februari 2021
Untuk pemuatan karya sastra (Puisi, Cerpen, Pentigraf, Esai, Pantun, Kritik, Resensi, Peristiwa Budaya, dan tulisan sastra lainnya) silakan dikirim melalui surel:
redaksi.tirastimes@gmail.com