Salah Tudingan | Pentigraf : R. Amalia

87
Tulisan Terkait

Rempang: Husnu Abadi

Loading

Foto stok gratis air, basah, berjalan

SALAH TUDINGAN

Oleh R. Amalia

Sudah kuduga semua itu akan terjadi. Langit berubah pucat. Angin sore menyentuh daun pada ranting dan bunga-bunga. Mereka bergantian luruh ke tanah. Sanubari terusik akan kabar seorang kawan yang sore ini telah tiada. Tanpa sadar aku menitikan air mata kala teringat kejadian lampau saat bersamanya. Hidup memang begitu singkat. Tiada yang tahu ternyata ajal begitu dekat.

Baru saja kami berjumpa. Kami saling bertegur sapa dan saling bermaafan. Satu bulan lagi akan tiba Ramadan. Aku merasa tak enak karena pernah salah menudingnya. Meski kejadian itu memang telah lama, tetapi di batin menyisakan perasaan bersalah. Nyaris saja terputus pertemanan kami. Ibarat setitik nila, rusak susu sebelanga. Berulang kali kawanku itu memberikan pertolongan kepadaku. Akan tetapi, karena kesalahan kecil itu, seolah silap semua kebaikannya.

Saat itu tak ada orang yang terlihat selain dirinya. Aku melihat buku catatan yang berisi tugas cerita pendekku basah. Akibatnya aku kesal. Aku pun marah dan langsung menudingnya. “Ini pasti perbuatanmu…,” teriakku. Kawanku mengelak bahwa dia yang telah melakukan itu. Kami berdebat. Aku melontarkan kata-kata yang tak mengenakkan. Betapa malunya aku setelah kuketahui bahwa ternyata buku catatanku basah karena air rembesan dari adikku. Sepulangnya bermain, adik basah kuyup karena hujan. Ia sempat memegang sebentar buku catatan. Kemudian dia pergi dan mandi. Kini aku menyadari bahwa tak baik menuduh seseorang tanpa bukti.

BIODATA SINGKAT PENULIS

R. Amalia lahir di Surabaya, 2 Februari 1988. Pemilik nama asli Rizka Amalia ini aktif di kegiatan sastra dan terdaftar sebagai pengurus Dewan Kesenian Sidoarjo-Komite Sastra (2017-2022). Alumnus Sastra Indonesia Unesa. Kini berdomisili di Sidoarjo dan menjadi pengajar di SDIT Insan Kamil Sidoarjo.

Penulis buku puisi Anugerah dari Langit (Penerbit Mejatamu, 2017), Pesan Rahasia (Penerbit Mejatamu, 2017), dan kumcer Wajah yang Berbeda (Penerbit Mejatamu, 2021).

Karyanya dimuat di media cetak dan daring, di antaranya: Jawa Pos, Republika, Pikiran Rakyat, Harian Surya, Surabaya Post, Medan Post, Banjarmasin Post, Bangka Pos, Fajar (Makassar), Go Cakrawala (Makassar), Media Cakra Bangsa (Cirebon), New Sabah Times (Malaysia), Majalah PaMa (Malaysia), Utusan Borneo (Malaysia), Radar Mojokerto, Radar Banyuwangi, Bacapetra, dan Tirastimes.com.

Untuk pemuatan karya sastra (Puisi, Cerpen, Pentigraf, Esai, Pantun, Kritik, Resensi, Peristiwa Budaya, dan tulisan sastra lainnya) silakan dikirim melalui surel:

redaksi.tirastimes@gmail.com

Berikan Tanggapan

Alamat surel anda tidak akan dipublikasikan

2 Komentar
  1. R. Amalia mengatakan

    Terima kasih sudah berkenan membacanya, Pak.

  2. Eddy Pram mengatakan

    Pentigraf menjadi genre baru untuk yang dibaca di gawai atau Tablet