Kategori Pencarian
Samudera Kata
Samudera Kata
Taman Tamadun: Puisi Wahyu Mualli Bone
Sejatinya keluarga bunyi-bunyian sebagai penghuni muka dan perut Ardha, meliputi keluarga…
Wak Wak: Puisi Wahyu Mualli Bone
Wak Wak, jarang-jarang kita kumpul serentak, apa hal ini.
Wak Wak, sedapnya cakap apa.…
Agama Hitung Cepat: Puisi Rian Harahap
agamanya adalah hitung cepat
berpacu dengan fantasi kursi
berpacu melodi senayan…
Puisi Alang Dilaut
Sepotong jiwa,
tenggelam,
dalam gelombang birahi,
hanyut pada pohon waktu,
yang tak…
Lelaki Pilihan: Puisi Husnu Abadi
Telah datang lelaki pilihan
Telah datang lelaki pilihan
Suara lagu itu kini semakin…
Prelude Sebuah Pantai: Puisi Akmal Nasery Basral
Mendung bergayut di cakrawala
hingga kaki langit
mata badai bergulung
menuju pantai…
Ibu: Puisi Fedli Azis
Sebelum katup mata sendumu, biar ku kecup keningmu. Agar aku senantiasa ada dalam tidurmu…
Tapi Hujan Ini Tak Membunuh Rindu-rindumu: Puisi Fakhrunnas MA Jabbar
rindu itu batu
rindu itu pilu
rindu itu empedu
membeku selalu
di hujan
kutamasya…
Puaka Kata Kitaku, kepada Sutardji Calzoum Bachri: Puisi Fakhrunnas MA Jabbar
pukau katakau
dah lalu di sembilu mantera
puaka kata tersisa
di ceruk tanpa makna…
Pelajar Pancasila: Puisi Musa Ismail
Bismillah,
Kita adalah anak-anak Indonesia, pelajar bersayap Pancasila
Sepanjang hayat…
Literasi Cahaya: Puisi Musa Ismail
Bismillah,
Bacalah!
Bacalah tentang dirimu
Mengembara dalam semesta hati
Tiba pada…
Tamparan Maut: Puisi Wahyu Mualli Bone
Yang belum pernah kena tampar mari mendekat.
Tidak perlu dibayangkan, sudah jadi…
Meripat Mak Rifat: Puisi Wahyu Mualli Bone
Meripat, kata Mak-Mak ketika sedang halus lisan. Biasanya bila bertemu orang yang agak…
Mula Hakikat: Puisi Wahyu Mualli Bone
Mula Hakikat selubung hayat
Bersama bakat lumbung keramat
Menjunjung harkat sambung…