

Sebuah Dam Kesunyian
sesunyi dam masih alirkan gelombang
dan busa berkejaran ke muada yang diam
apatah lagi hati yang perkasa kala
dihempang hasrat yang tajam
atau kehendak yang merajalela merasuki pikiran dan impian
oh, betapa tinggi gelombang yang
terhempas di antara tebing tebing walau
terkapar jua kala tiba di muara yang diam
kutak ingin jadi dam
tersebab hati memang tak
bisa ditawan oleh riak dan gelombang sunyi
hati ini biarkan bergelora seperti arus
berkejaran dan berburuan
di sebuah kepungan danau yang sunyi
aku kini diam
meski dam ini tak kuasa membunyikan sunyi
amsterdam,30 Okt 2014
Untuk pemuatan karya sastra (Puisi, Cerpen, Pentigraf, Esai, Pantun, Kritik, Resensi, Peristiwa Budaya, dan tulisan sastra lainnya) silakan dikirim melalui surel:
redaksi.tirastimes@gmail.com